Kapal AL Korsel yang Tenggelam Kemungkinan Ditorpedo
2 April 2010 18:47 WIB
Kapal jenis Landing Ship Tank (LST) milik Angkatan Laut Korea Selatan dalam upaya pencarian korban yang mungkin masih hidup dan mencari bagian kapal Cheonan yang tenggelam di perairan Baengnyeongdo, sebuah pulau dekat perbatasan dengan Korea Utara, 2 April 2010. (ANTARA/REUTERS/Jo Yong-Hak)
Seoul (ANTARA News)- Korea Selatan tidak mengesampingkan serangan torpedo telah menenggelamkan satu kapal angkatan lautnya di perairan dekat perbatasan laut yang disengketakan dengan Korea Utara, kata Menteri Pertahanan Kim Tae-Young, Jumat.
Spekulasi awal bahwa Korea Utara (Korut) mungkin telah menenggelamkan korvet berbobot mati 1.200 ton Cheonan menghantui Wall Street Jumat lalu. Harga saham sebagian menurun tajam karena kekhawatiran meningkatnya konflik antara dua negara Korea itu, dan mata uang won anjlok terhadap dolar.
"Kami yakin kemungkinan penyebab tenggelamnya kapal itu karena sebuah torpedo, tetapi kami harus memperhatikan segala kemungkinan," kata Kim dalam satu komite parlemen.
Kim tidak mengatakan apakah Korea Selatan memperkirakan torpedo itu mungkin ditembakkan dari Korea Utara, yang secara teknis masih dalam perang dengan Korea Selatan dan berulang-ulang mengancam menyerang kapal-kapal di daerah itu.
Segera setelah itu, para pejabat Korea Selatan hampir semuanya menyalahkan Korea Utara.
Kim berulang-ulang mengatakan kapal itu mungkin dihantam satu dari ribuan ranjau yang digelar selama Perang Korea tahun 1950-1953.
Kedua Korea terlibat dua kali pertempuran angkatan laut yang menelan korban jiwa dalam satu dasawarsa belakangan ini di perairan Laut Kuning yang disengketakan lepas pantai baratnya.(H-RN/M043)
Spekulasi awal bahwa Korea Utara (Korut) mungkin telah menenggelamkan korvet berbobot mati 1.200 ton Cheonan menghantui Wall Street Jumat lalu. Harga saham sebagian menurun tajam karena kekhawatiran meningkatnya konflik antara dua negara Korea itu, dan mata uang won anjlok terhadap dolar.
"Kami yakin kemungkinan penyebab tenggelamnya kapal itu karena sebuah torpedo, tetapi kami harus memperhatikan segala kemungkinan," kata Kim dalam satu komite parlemen.
Kim tidak mengatakan apakah Korea Selatan memperkirakan torpedo itu mungkin ditembakkan dari Korea Utara, yang secara teknis masih dalam perang dengan Korea Selatan dan berulang-ulang mengancam menyerang kapal-kapal di daerah itu.
Segera setelah itu, para pejabat Korea Selatan hampir semuanya menyalahkan Korea Utara.
Kim berulang-ulang mengatakan kapal itu mungkin dihantam satu dari ribuan ranjau yang digelar selama Perang Korea tahun 1950-1953.
Kedua Korea terlibat dua kali pertempuran angkatan laut yang menelan korban jiwa dalam satu dasawarsa belakangan ini di perairan Laut Kuning yang disengketakan lepas pantai baratnya.(H-RN/M043)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Tags: