Manado (ANTARA) - PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) sebagai pengelola tol di Sulawesi Utara, membutuhkan waktu sekitar 40 tahun untuk mengembalikan biaya investasi yang digelontorkan untuk jalan tol Manado-Bitung.

"Nilai investasi tol Manado-Bitung sampai saat ini diperkirakan mencapai Rp4,9 triliun," sebut Dirut PT Jasamarga Manado-Bitung, George IMP Manurung saat konferensi pers penetapan tarif baru tol Manado-Bitung, ruas Manado-Danowudu, Senin.

Bila dihitung kasar, kata dia, 'breakeven period' diperkirakan memakan waktu sekitar 39 tahun.

"Artinya dengan masa konsesi selama 40 tahun, menjelang akhir konsesi kita sudah kembali 'breakeven', jadi cukup lama," sebutnya.

George menambahkan, sesuai rencana bisnis, sebenarnya lalu lintas harian kendaraan pada jalan tol pertama di Sulawesi Utara itu sebanyak 14.000 kendaraan setiap harinya. Akan tetapi sejak dioperasikan pada 29 September 2020 lalu dan belum dipungut tarif tol, lalu lintas mencapai 8.000-9.000 kendaran per hari.

"Kami berharap setelah diterapkan pungutan tarif, lalu lintas kendaraan yang melintasi tol tidak berkurang," ujarnya.

Dia mengatakan pandemi COVID-19 juga berdampak terhadap lalu lintas kendaraan yang melintasi tol karena masyarakat masih takut bepergian.

"Kita berharap COVID-19 segera mereda, ada vaksin sehingga masyarakat Sulut akan kembali beraktivitas seperti biasa," harap George.