Surabaya (ANTARA News) - Problem mental dikhawatirkan bisa menghadang ambisi tuan rumah Persebaya untuk merebut angka maksimal, saat menghadapi Persija Jakarta pada pertandingan Liga Super Indonesia, Sabtu (3/4).

Tuan rumah baru saja menelan kekalahan 0-1 dari PSPS Pekanbaru, Rabu (31/3) dan membuat posisi Persebaya makin dekat ke zona degradasi. Kekalahan itu dikhawatirkan mempengaruhi mental pemain.

"Anak-anak harus bangkit dan tidak boleh lagi kalah di kandang. Kesempatan untuk menjauh dari zona degradasi masih terbuka," kata Manajer Persebaya Saleh Ismail Mukadar di Surabaya, Jumat.

Ketua Umum Persebaya ini sengaja menyempatkan diri mengunjungi John Tarkpor dan kawan-kawan dalam sesi latihan, untuk memberikan dukungan moral dan motivasi kepada mereka.

Menurut Saleh, laga melawan Persija memang cukup berat, tetapi dia optimistis timnya bisa meraih kemenangan di kandang sendiri.

Laga ini juga menjadi kesempatan bagi Persebaya untuk membalas kekalahan 3-4 dari Persija di putaran pertama lalu.

Pelatih Persebaya Rudy William Keeltjes mengakui Persija merupakan lawan yang cukup berat karena didukung materi pemain bagus dan merata di semua lini.

Keeltjes menyebut penyerang timnas Bambang Pamungkas, Firman Utina dan Ismed Sofyan sebagai pemain yang patut diwaspadai. Selain pemain asing Persija asal Singapura.

"Saya minta anak-anak bisa main lebih baik dibanding saat kalah dari PSPS. Harus berani menekan dan tidak boleh didikte lawan," tegasnya.

Menghadapi laga krusial tersebut, Keeltjes dipastikan tidak bisa memainkan salah satu pilar pentingnya Taufiq, akibat cedera engkel.

Selain itu, pemain bertahan Juan Marcelo Cireli juga diragukan bisa tampil, karena otot pahanya tertarik saat menjalani sesi latihan. Namun, penyerang Andi Odang yang absen di laga sebelumnya, sudah siap dimainkan.

"Yang pasti, Taufiq tidak bisa dimainkan tapi saya sudah siapkan Lucky Wahyu dan Wijay untuk mendampingi Tarkpor di tengah," tambah Keeltjes.(ANT/A038)