32 pasien COVID-19 di Sulawesi Tengah dinyatakan sembuh
26 Oktober 2020 22:06 WIB
Seorang warga berada di dekat sebuah pamflet berisi informasi penutupan layanan yang ditempel di pintu Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (7/10/2020). Kantor tersebut terpaksa menutup pelayanannya kepada warga hingga 11 Oktober 2020 karena seorang karyawannya terkonfirmasi positif COVID-19. ANTARAFOTO/Basri Marzuki/aww.
Palu (ANTARA) - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Moh. Haris Kariming mengemukakan pasien yang sembuh dari COVID-19 di daerah itu bertambah 32 orang.
"Hari ini 32 pasien COVID-19 di Sulteng dinyatakan telah sembuh. Mereka berada di sejumlah daerah, antara lain 14 orang di Kota Palu, satu orang di Kabupaten Sigi, satu orang di Banggai dan 16 orang di Poso," katanya di Palu, Senin malam.
Mereka telah diizinkan pulang dan berkumpul, namun harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19.
Dengan bertambahnya 32 pasien COVID-19 yang sembuh, secara kumulatif total pasien COVID-19 di Sulteng yang sembuh sampai saat ini menjadi 590 orang.
Baca juga: Bawaslu: COVID-19 hambat keterlibatan perempuan awasi pilkada
Baca juga: Pasien COVID-19 Sulteng bertambah 35 orang,17 sembuh dan 2 meninggal
"Sementara itu empat orang terkonfirmasi positif COVID-19. Empat orang itu berada sejumlah daerah antara lain dua orang di Palu, satu orang di Poso dan satu orang di Tolitoli sehingga secara kumulatif total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Sulteng hingga hari ini menjadi 821 orang,"ujarnya.
Selain itu total pasien COVID-19 yang meninggal berjumlah 33 orang dan 198 orang saat ini menjalani isolasi secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat.
"Adapun sebanyak 320 sampel usap (swab) COVID-19 saat ini masih dalam pemeriksaan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng di Palu," tambahnya.
Haris berharap hasil pemeriksaan 320 sampel usap tersebut negatif agar tidak terjadi ledakan kasus COVID-19 di Sulteng.
Ia mengimbau masyarakat agar mendukung tim pengawas Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.
"Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan di Sulteng," katanya.*
Baca juga: Sulteng tidak wajibkan tes usap COVID-19 bagi pendatang
Baca juga: Pasien COVID-19 di Sulteng tambah jadi 668 orang dan 436 sembuh
"Hari ini 32 pasien COVID-19 di Sulteng dinyatakan telah sembuh. Mereka berada di sejumlah daerah, antara lain 14 orang di Kota Palu, satu orang di Kabupaten Sigi, satu orang di Banggai dan 16 orang di Poso," katanya di Palu, Senin malam.
Mereka telah diizinkan pulang dan berkumpul, namun harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19.
Dengan bertambahnya 32 pasien COVID-19 yang sembuh, secara kumulatif total pasien COVID-19 di Sulteng yang sembuh sampai saat ini menjadi 590 orang.
Baca juga: Bawaslu: COVID-19 hambat keterlibatan perempuan awasi pilkada
Baca juga: Pasien COVID-19 Sulteng bertambah 35 orang,17 sembuh dan 2 meninggal
"Sementara itu empat orang terkonfirmasi positif COVID-19. Empat orang itu berada sejumlah daerah antara lain dua orang di Palu, satu orang di Poso dan satu orang di Tolitoli sehingga secara kumulatif total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Sulteng hingga hari ini menjadi 821 orang,"ujarnya.
Selain itu total pasien COVID-19 yang meninggal berjumlah 33 orang dan 198 orang saat ini menjalani isolasi secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat.
"Adapun sebanyak 320 sampel usap (swab) COVID-19 saat ini masih dalam pemeriksaan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng di Palu," tambahnya.
Haris berharap hasil pemeriksaan 320 sampel usap tersebut negatif agar tidak terjadi ledakan kasus COVID-19 di Sulteng.
Ia mengimbau masyarakat agar mendukung tim pengawas Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.
"Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan di Sulteng," katanya.*
Baca juga: Sulteng tidak wajibkan tes usap COVID-19 bagi pendatang
Baca juga: Pasien COVID-19 di Sulteng tambah jadi 668 orang dan 436 sembuh
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: