Longsor di Sukabumi, 6 rumah dan 1 mushalla rusak
26 Oktober 2020 21:21 WIB
Personel P2BK Caringin BPBD Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menunjukan lokasi bencana tanah longsor pada Senin, (26/10/2020) yang merusak enam rumah dan satu mushalla di Kampung Ciseupanhilir, Desa Seuseupan, Kecamatan Caringin. (ANTARA/HO-BPBD Kabupaten Sukabumi)
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat enam rumah dan satu mushalla rusak akibat tanah longsor di Kampung Ciseupanhilir pada Senin.
"Enam rumah di RT 03/06, Desa Seuseupan, Kecamatan Caringin.yang rusak riciannya satu unit rusak berat, dua rusak sedang, dan satu rusak ringan, sementara mushalla mengalami rusak berat," kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Senin.
Informasi yang dihimpun dari BPBD setempat, tanah longsor tersebut dipicu hujan deras yang menyebabkan terjadinya retakan tanah sawah berujung longsor besar. Lokasi permukiman warga berada di tempat lebih rendah ketimbang sawah. Bencana itu mengakibatkan enam unit rumah tertimbun bersama satu mushalla.
Pada tanah longsor ini tidak ada korban jiwa, namun 10 jiwa terdampak dan terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudaranya terdekat. Hingga saat ini, petugas gabungan dari unsur BPBD, TNI, Polri, relawan, dan dibantu masyarakat sekitar masih membersihkan puing bangunan yang rusak dan mengevakuasi barang berharga milik penyintas.
Baca juga: Sembilan jenazah korban longsor Sukabumi ditemukan pada hari keenam pencarian
Dia mengatakan mayoritas kecamatan di Kabupaten Sukabumi masuk daerah rawan longsor, sehingga pihaknya mengimbau warga selalu waspada bencana, apalagi curah hujan cukup tinggi.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan fenomena La Nina memicu hujan deras, salah satunya di wilayah Sukabumi dan sekitarnya, sedangkan puncaknya diprediksi pada Februari 2021.
"Kami sudah melakukan pendataan di lokasi tanah longsor di Kampung Ciseupahilir dan mengimbau kepada warga sekitar agar mengungsi ke tempat aman jika ada tanda-tanda akan terjadi longsor seperti hujan deras," katanya.
Pihaknya sudah menugaskan petugas dan relawan penanggulangan bencana tingkat kecamatan untuk bersiaga dan meningkatkan kewaspadaan untuk meminimalisasi dampak jika terjadi bencana, baik dari sisi korban jiwa maupun harta.
Baca juga: Puluhan bencana melanda Sukabumi sepanjang April
Baca juga: Pemerintah belum tentukan lokasi relokasi korban longsor Sukabumi
"Enam rumah di RT 03/06, Desa Seuseupan, Kecamatan Caringin.yang rusak riciannya satu unit rusak berat, dua rusak sedang, dan satu rusak ringan, sementara mushalla mengalami rusak berat," kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Senin.
Informasi yang dihimpun dari BPBD setempat, tanah longsor tersebut dipicu hujan deras yang menyebabkan terjadinya retakan tanah sawah berujung longsor besar. Lokasi permukiman warga berada di tempat lebih rendah ketimbang sawah. Bencana itu mengakibatkan enam unit rumah tertimbun bersama satu mushalla.
Pada tanah longsor ini tidak ada korban jiwa, namun 10 jiwa terdampak dan terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudaranya terdekat. Hingga saat ini, petugas gabungan dari unsur BPBD, TNI, Polri, relawan, dan dibantu masyarakat sekitar masih membersihkan puing bangunan yang rusak dan mengevakuasi barang berharga milik penyintas.
Baca juga: Sembilan jenazah korban longsor Sukabumi ditemukan pada hari keenam pencarian
Dia mengatakan mayoritas kecamatan di Kabupaten Sukabumi masuk daerah rawan longsor, sehingga pihaknya mengimbau warga selalu waspada bencana, apalagi curah hujan cukup tinggi.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan fenomena La Nina memicu hujan deras, salah satunya di wilayah Sukabumi dan sekitarnya, sedangkan puncaknya diprediksi pada Februari 2021.
"Kami sudah melakukan pendataan di lokasi tanah longsor di Kampung Ciseupahilir dan mengimbau kepada warga sekitar agar mengungsi ke tempat aman jika ada tanda-tanda akan terjadi longsor seperti hujan deras," katanya.
Pihaknya sudah menugaskan petugas dan relawan penanggulangan bencana tingkat kecamatan untuk bersiaga dan meningkatkan kewaspadaan untuk meminimalisasi dampak jika terjadi bencana, baik dari sisi korban jiwa maupun harta.
Baca juga: Puluhan bencana melanda Sukabumi sepanjang April
Baca juga: Pemerintah belum tentukan lokasi relokasi korban longsor Sukabumi
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: