Menkop UMKM: Restoran yang beralih ke pasar daring penjualannya naik
26 Oktober 2020 18:03 WIB
Warga dan supir ojek daring mengantre dengan aturan jaga jarak untuk membeli minuman cepat saji di Bandung, Jawa Barat,Senin (1//6/2020). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/pras. (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mengungkapkan restoran dan kafe yang beralih ke bisnis atau pasar daring (online) mengalami peningkatan penjualan.
"Sekarang masyarakat lebih memilih belanja di online dan banyak restoran serta kafe yang belum bisa berjualan sepenuhnya kemudian membuat produk-produk siap saji atau bahan yang bisa dimasak untuk pasar online dan itu mengalami peningkatan penjualan," ujar Menteri Teten dalam diskusi daring di Jakarta, Senin.
Menurut Menkop UMKM, restoran dan kafe tersebut melakukan penjualan dan menjajakan produk-produknya melalui kanal-kanal online seperti sosial media, platform digital dan sebagainya.
Dalam kesempatan sama, Koordinator Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa siapa yang bisa beradaptasi lebih cepat itulah yang bisa menang melawan pandemi Covid-19.
Baca juga: PSBB transisi jadi angin segar untuk pebisnis kuliner
Sudah cukup lama masyarakat belajar untuk beradaptasi dengan pandemi Covid-19 ini, jadi adaptasinya bukan hanya adaptasi individu melakukan Gerakan 3M dan protokol kesehatan tetapi juga adaptasi dalam menjalankan kegiatan ekonomi.
Misalnya kalau bisnis makanan dan kuliner mungkin yang masih bisa jalan adalah pelaku usaha yang menggunakan sistem online. Dengan demikian bantulah usaha kecil untuk bisa masuk ke ranah online.
"Dengan cara seperti ini maka perekonomian dapat berjalan," kata Wiku.
Sebelumnya Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengungkapkan saat ini sekitar 10,25 juta pelaku UMKM telah terkoneksi ke platform digital.
Baca juga: Restoran diperbolehkan "dine in", pelayan diharuskan bersarung tangan
Menkop UKM menilai hal saat ini yang cukup baik adalah kemitraan dengan platform digital yang memberikan akses pasar kepada UMKM. Karena itu transformasi digitalisasi juga menjadi agenda Kemenkop UKM.
Hal ini dikarenakan bagi UMKM yang paling menjadi problem adalah mereka tidak punya kemampuan dalam menyewa tempat usaha di lokasi-lokasi yang strategis.
Terlebih lagi saat ini dengan pola konsumsi yang berubah, bukan saja karena pandemi COVID-19, di mana trennya sudah mengarah pada belanja daring.
Menkop UKM mengatakan bahwa saat ini platfrom digital juga mengalami perkembangan di mana bukan saja untuk barang-barang manufaktur industri besar, tapi juga banyak platform digital yang menghubungkan tata niaga dari petani dan nelayan kecil ke pasar nasional bahkan global.
"Sekarang masyarakat lebih memilih belanja di online dan banyak restoran serta kafe yang belum bisa berjualan sepenuhnya kemudian membuat produk-produk siap saji atau bahan yang bisa dimasak untuk pasar online dan itu mengalami peningkatan penjualan," ujar Menteri Teten dalam diskusi daring di Jakarta, Senin.
Menurut Menkop UMKM, restoran dan kafe tersebut melakukan penjualan dan menjajakan produk-produknya melalui kanal-kanal online seperti sosial media, platform digital dan sebagainya.
Dalam kesempatan sama, Koordinator Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa siapa yang bisa beradaptasi lebih cepat itulah yang bisa menang melawan pandemi Covid-19.
Baca juga: PSBB transisi jadi angin segar untuk pebisnis kuliner
Sudah cukup lama masyarakat belajar untuk beradaptasi dengan pandemi Covid-19 ini, jadi adaptasinya bukan hanya adaptasi individu melakukan Gerakan 3M dan protokol kesehatan tetapi juga adaptasi dalam menjalankan kegiatan ekonomi.
Misalnya kalau bisnis makanan dan kuliner mungkin yang masih bisa jalan adalah pelaku usaha yang menggunakan sistem online. Dengan demikian bantulah usaha kecil untuk bisa masuk ke ranah online.
"Dengan cara seperti ini maka perekonomian dapat berjalan," kata Wiku.
Sebelumnya Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengungkapkan saat ini sekitar 10,25 juta pelaku UMKM telah terkoneksi ke platform digital.
Baca juga: Restoran diperbolehkan "dine in", pelayan diharuskan bersarung tangan
Menkop UKM menilai hal saat ini yang cukup baik adalah kemitraan dengan platform digital yang memberikan akses pasar kepada UMKM. Karena itu transformasi digitalisasi juga menjadi agenda Kemenkop UKM.
Hal ini dikarenakan bagi UMKM yang paling menjadi problem adalah mereka tidak punya kemampuan dalam menyewa tempat usaha di lokasi-lokasi yang strategis.
Terlebih lagi saat ini dengan pola konsumsi yang berubah, bukan saja karena pandemi COVID-19, di mana trennya sudah mengarah pada belanja daring.
Menkop UKM mengatakan bahwa saat ini platfrom digital juga mengalami perkembangan di mana bukan saja untuk barang-barang manufaktur industri besar, tapi juga banyak platform digital yang menghubungkan tata niaga dari petani dan nelayan kecil ke pasar nasional bahkan global.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: