Ciputat (ANTARA News) - Tumpukan sampah yang berserakan di sepanjang jalan Aria Putra pasar Ciputat kota Tangerang selatan (Tangsel) mengganggu para pengguna jalan dan pedagang.

"Bau, kotor, dan banyak belatung yang datang ke tempat saya jualan dari sampah yang numpuk," kata Erna Homsiyati seorang pedagang sembako yang kiosnya tepat berada di depan tumpukkan sampah.

Erna menambahkan sudah sejak Sabtu lalu sampah tidak diangkut karena alasan tidak adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di wilayah kota Tangerang selatan, yang disebabkan masalah peralihan kekuasaan dari pemerintah kabupaten Tangerang ke wilayah kota Tangsel yang belum memiliki TPA.

Meski demikian, para pedagang setiap hari tetap memberikan iuran sampah kepada dinas kebersihan setempat sebesar 2 ribu rupiah.

"Kalau dulu mah aman-aman saja ketika dipegang Tangerang, saya sudah 10 tahun dagang, tapi sekarang malah parah masalah kepengurusan sampahnya dan terkesan tidak peduli," ujar Erna.

Bambang Hermanto pedagang kelontong di jalan Aria Putra yang sudah 12 tahun berjualan mengatakan, PD Pasar NKR (Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja) selaku pengelola pasar Ciputat yang pengawasannya masih di bawah pemerintah kabupaten tangerang, terpaksa menumpuk sampah di area sepanjang jalan Aria Putra ini.

Pasar yang setiap harinya menghasilkan sampah hingga 5 truk ini berdiri sejak tahun 1997 dan memiliki sekira 800 kios yang disewakan, ujar Bambang menambahkan.
(yud/B010))