"Perbincangan mengenai Jokowi paling banyak di Twitter, sesuai dengan karakter media sosial ini sebagai tempat isu-isu sosial dan politik disemai," kata Rustika saat memaparkan hasil risetnya bertajuk "Presiden Jokowi di Media Sosial " di Jakarta, Senin.
Penilaian itu, kata Rustika, atas dasar sentimen percakapan warganet terkait dengan segala hal tentang Jokowi selama setahun terakhir.
Baca juga: Kadin harap kinerja para menteri dievaluasi
"Sentimen positif yang diberikan netizen terhadap Jokowi di Twitter mencapai 31 persen dan sentimen netral 35 persen," kata Rustika.Baca juga: Kadin harap kinerja para menteri dievaluasi
Adapun sentimen negatif diberikan warganet kepada kinerja pemerintahan Jokowi di Twitter mencapai 34 persen.
Menurut Rustika, persentase dari setiap sentimen menunjukkan angka yang hampir sama bahwa ada dinamika dan tarik menarik, pro dan kontra, pada berbagai aktivitas dan kebijakan Jokowi.
Menurut dia, media sosial telah menjelma menjadi ruang publik yang mampu membentuk opini masyarakat terkait dengan citra pemerintahan.
Sepanjang tahun pertama periode kedua, kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak pernah lepas dari perbincangan netizen di media sosial.
Indonesia Indicator (I2) mencatat total pembicaraan netizen di Twitter tentang Jokowi sepanjang 20 Oktober 2019 hingga 30 September 2020 mencapai 12.406.844 cuitan yang berasal dari 2.522.575 akun.
Baca juga: Riset: Nilai rapor kinerja pemerintahan Jokowi capai 76
Berdasarkan jenis kelamin, akun Twitter yang aktif memperbincangkan Jokowi di Twitter sekitar 58 persen pria dan 42 persen perempuan.Baca juga: Riset: Nilai rapor kinerja pemerintahan Jokowi capai 76
"Menariknya, akun perempuan memiliki sentimen positif lebih tinggi terhadap Jokowi," kata Rustika.
Dari semua akun, sebanyak 94,1 persen adalah akun manusia dan 5,9 persen akun robot.
"Sebanyak 85 persen netizen yang aktif memperbicangkan Jokowi adalah milenial," ungkapnya.
Perlu pula menjadi catatan bahwa sebanyak 85,1 persen cuitan berupa retweet atas pendapat netizen lainnya. Retweet atau memposting kembali sebuah tweet dengan tujuan untuk membagikan cuitan ke seluruh pengikut dengan cepat- bisa diartikan bersepakat pada cuitan awal, meski berpotensi sebagai bentuk akun buzzer atau penggaung isu."Sebanyak 85 persen netizen yang aktif memperbicangkan Jokowi adalah milenial," ungkapnya.
Hanya 11,1 persen berupa postingan asli, dan sisanya adalah bentuk reply.