Satwa buas tersebut dilaporkan muncul di sungai Desa Kebon Damar Kecamatan Mataram Baru dan Sungai Way Penet, Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai.
"Iya nanti ditindaklanjuti oleh seksi BKSDA di Lampung, apakah bisa dievakuasi atau seperti apa," kata Donal Hutasoit saat dihubungi dari Lampung Timur, Senin.
Baca juga: BKSDA minta pengelola penangkaran buaya di Banyuasin perbaiki kandang
Menurut dia, pihaknya akan mempelajari dahulu kasus munculnya buaya di alur sungai itu sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat.
Donal minta masyarakat berhati-hati ketika berada di sekitar sungai.
"Kami akan pelajari dulu, jika sungai itu habitat buaya, masyarakat harus hati-hati, karena kita harus hati-hati mengambil kebijakan," jelas dia.
Baca juga: Buaya serang dan tewaskan nelayan di Banyuasin
Sebelumnya diwartakan bahwa dalam beberapa hari terakhir, buaya berukuran besar muncul di alur sungai Kota Agung, Desa Kebon Damar, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur.
Buaya juga muncul di alur sungai Desa Braja Emas Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur.
Buaya itu pun menjadi objek tontonan masyarakat.
Pihak kepolisian sudah mengimbau masyarakat berhati-hati dan tidak mendekati binatang itu agar tidak menjadi sasaran serangan.
Baca juga: BKSDA Sultra evakuasi buaya temuan warga Konawe Selatan ke penangkaran
Pada Minggu (25/10) malam, seekor buaya muncul di alur sungai Way Penet, Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur.
Buaya itu muncul di tepi sungai, di sela-sela kapal nelayan dan menjadi tontonan nelayan.
Tiga tempat munculnya buaya yang disebutkan di atas, masih satu alur sungai yang bermuara di Way Penet.
Warga berharap pihak terkait segera mengevakuasi buaya itu, karena alur sungai tersebut merupakan tempat aktivitas warga.
Baca juga: Buaya bermunculan saat BKSDA periksa lokasi serangan terhadap warga
Selama ini di alur sungai tersebut belum pernah muncul buaya sehingga mereka khawatir bisa menjadi korban serangan buaya.
Buaya itu muncul di tepian sungai, dekat perahu nelayan sehingga menjadi tontonan warga Desa Margasari yang umumnya bekerja sebagai nelayan.
"Semalam buaya itu muncul," kata Sam, warga Desa Margasari, Senin.
Fahri Flanela juga menyebutkan melihat buaya tersebut. "Iya semalam muncul buayanya," ungkapnya.
Baca juga: Buaya serang kakak adik pencari kerang di Kotawaringin Timur
Sejumlah warga menyebutkan beberapa hari sebelumnya sering menyaksikan buaya itu muncul di pinggir Way Penet.
Warga Desa Margasari berharap BKSDA Lampung segera turun ke lokasi untuk dapat mengevakuasi buaya yang kerap muncul di Way Penet mengikat sungai itu dekat dengan pemukiman warga.
Mereka khawatir diserang buaya ketika melakukan aktivitas di Way Penet.
Baca juga: Warga Bika Kapuas Hulu tangkap buaya peliharaan yang lepas