Wajib Pajak Bandara Berebut Isi SPT
31 Maret 2010 22:44 WIB
Para karyawan yang bekerja di kompleks Bandara Soekarno Hatta memenuhi drop bbox pajak di hari terakhir pengembalian SPT (Surat Pemberitahuan) wajib pajak, 31 Maret. (adam/antara)
Jakarta (ANTARA News) - Drop box di terminal 2 F, Bandara Soekarno Hatta, Rabu, disesaki para pekerja bandara, termasuk pramugari yang berebut mengisi dan menyerahkan Surat Pemberitahuan (SPT) wajib pajak yang masuk tenggat 31 Maret ini.
"Duh ramai banget sih, sudah mengambil nomor segala," kata Afifah, petugas bandara, agak kesal.
Afifah dan para wajib pajak di salah satu terminal Bandara Soekarno Hatta itu umumnya kesal karena tidak dilayani dengan baik oleh petugas pajak di mana tak seorang pun yang bisa mengarahkan prosedur pengisian SPT, padahal pojok pajak itu diharuskan melayani sekitar 50 wajib pajak.
Orang-orang pun berlomba mengejar tenggat dengan mengisi SPT dalam kondisi tidak biasa, sambil berdiri, memanfaatkan loket penerbangan lain, bahkan ada yang lesehan mengisi SPT di atas lantai bandara.
"Pelayanannya semrawut, petugas tidak siap, masa tidak ada petugas di luar yang mengarahkan, sudah begitu tidak ada petunjuk harus ke mana dulu," kata Satria B. Atmaja, petugas tiket pesawat.
Pricilla Margaretha, pramugari Lion Air yang berpakaian dinas pramugari dan memang hendak terbang, mengutarkan keluhan relatif sama dan mengaku bingung.
"Tidak tahu nih, harus dimulai dari mana dulu," katanya.
Lain halnya dengan Dodi Hariyanto, petugas unit pelayanan terpadu (UPT) Departemen Kesehatan bandara, yang menyebut drop box justru memudahkan masyarakat mengembalikan SPT sehingga tidak perlu ke kantor pajak.
"Menurut saya kantor pajak menjemput bola mendirikan loket-loket SPT di bandara," katanya
Ketika ditanyai ANTARA News mengapa harus menyerahkan SPT di saat-saat terakhir, Satria menjawab, "Biasanya orang-orang memang hari terakhir serahinnya."
"Kita kan baru pulang terbang, lima hari terbang baru sekali pulang, gimana mau nyerahin SPT," timpal Pricilla sambil mengumbar senyum. (*)
adam/jafar
"Duh ramai banget sih, sudah mengambil nomor segala," kata Afifah, petugas bandara, agak kesal.
Afifah dan para wajib pajak di salah satu terminal Bandara Soekarno Hatta itu umumnya kesal karena tidak dilayani dengan baik oleh petugas pajak di mana tak seorang pun yang bisa mengarahkan prosedur pengisian SPT, padahal pojok pajak itu diharuskan melayani sekitar 50 wajib pajak.
Orang-orang pun berlomba mengejar tenggat dengan mengisi SPT dalam kondisi tidak biasa, sambil berdiri, memanfaatkan loket penerbangan lain, bahkan ada yang lesehan mengisi SPT di atas lantai bandara.
"Pelayanannya semrawut, petugas tidak siap, masa tidak ada petugas di luar yang mengarahkan, sudah begitu tidak ada petunjuk harus ke mana dulu," kata Satria B. Atmaja, petugas tiket pesawat.
Pricilla Margaretha, pramugari Lion Air yang berpakaian dinas pramugari dan memang hendak terbang, mengutarkan keluhan relatif sama dan mengaku bingung.
"Tidak tahu nih, harus dimulai dari mana dulu," katanya.
Lain halnya dengan Dodi Hariyanto, petugas unit pelayanan terpadu (UPT) Departemen Kesehatan bandara, yang menyebut drop box justru memudahkan masyarakat mengembalikan SPT sehingga tidak perlu ke kantor pajak.
"Menurut saya kantor pajak menjemput bola mendirikan loket-loket SPT di bandara," katanya
Ketika ditanyai ANTARA News mengapa harus menyerahkan SPT di saat-saat terakhir, Satria menjawab, "Biasanya orang-orang memang hari terakhir serahinnya."
"Kita kan baru pulang terbang, lima hari terbang baru sekali pulang, gimana mau nyerahin SPT," timpal Pricilla sambil mengumbar senyum. (*)
adam/jafar
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010
Tags: