Banjir berulang di Bogor, Bupati desak BBWS cepat ambil tindakan
25 Oktober 2020 21:54 WIB
Bupati Bogor, Ade Yasin saat meninjau lokasi banjir di Desa Bojongkulur Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (25/10/2020). (ANTARA/HO-Pemkab Bogor)
Gunungputri, Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Ade Yasin meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) cepat mengambil tindakan atas banjir berulang di Desa Bojongkulur, Gunungputri, Kabupaten Bogor akibat luapan Sungai Cileungsi.
"Kami harapkan ke depan BBWS segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan Sungai Cikeas dan Cileungsi. Karena keduanya berada di Kabupaten Bogor, tapi pertemuannya masuk di Bekasi," kata Ade Yasin usai meninjau lokasi banjir di Kabupaten Bogor, Minggu..
Baca juga: Banjir Bojongkulur-Bogor rendam 19 masjid dan mushala
Ia berharap BBWS segera merealisasikan pembangunan Waduk Narogong di Klapanunggal, Kabupaten Bogor dan pelebaran sungai yang dinilai dapat mengendalikan air dari dua sungai tersebut ketika curah hujan tinggi.
"Ya mudah-mudahan ini bencana banjir yang terakhir. Kami sudah berusaha terus memitigasi setiap persoalan bencana, semoga di tahun 2021 apa yang kita harapkan (Waduk Narogong) dibangun, bisa dibangun (pemerintah) pusat," ujarnya.
Baca juga: Perumahan Griya Cimanggu Indah Bogor terendam banjir
Ade Yasin menyebutkan bahwa jika waduk atau bendungan tersebut jadi dibangun tahun 2021, maka mulai bulan November 2020 rencana pembangunannya disosialisasikan kepada masyarakat.
"Insha Allah di bulan November akan ada sosialisasi untuk pembangunan bendungan dan pelebaran sungai, yang tentunya harus juga didukung masyarakat karena nanti barangkali sebagian tanah masyarakat akan terdampak oleh bangunan," terang Ade Yasin.
Baca juga: 22.000 jiwa terdampak banjir di Gunungputri-Bogor, sebut BPBD
Sungai Cileungsi kembali meluap pada Sabtu (24/10) malam, sehingga mengakibatkan 22.000 jiwa terdampak banjir di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
"Dari data BPBD, 22.000 jiwa atau 5.500 keluarga di 22 RW terdampak banjir," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin.
Menurutnya, puluhan ribu jiwa yang terdampak banjir dari luapan Sungai Cileungsi itu merupakan warga dari dua perumahan, yakni Villa Nusa Indah 2 dan Perumahan Bumi Mutiara.
Baca juga: Pakar: Pencegahan banjir bisa dilakukan dengan cara sederhana
"Kami harapkan ke depan BBWS segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan Sungai Cikeas dan Cileungsi. Karena keduanya berada di Kabupaten Bogor, tapi pertemuannya masuk di Bekasi," kata Ade Yasin usai meninjau lokasi banjir di Kabupaten Bogor, Minggu..
Baca juga: Banjir Bojongkulur-Bogor rendam 19 masjid dan mushala
Ia berharap BBWS segera merealisasikan pembangunan Waduk Narogong di Klapanunggal, Kabupaten Bogor dan pelebaran sungai yang dinilai dapat mengendalikan air dari dua sungai tersebut ketika curah hujan tinggi.
"Ya mudah-mudahan ini bencana banjir yang terakhir. Kami sudah berusaha terus memitigasi setiap persoalan bencana, semoga di tahun 2021 apa yang kita harapkan (Waduk Narogong) dibangun, bisa dibangun (pemerintah) pusat," ujarnya.
Baca juga: Perumahan Griya Cimanggu Indah Bogor terendam banjir
Ade Yasin menyebutkan bahwa jika waduk atau bendungan tersebut jadi dibangun tahun 2021, maka mulai bulan November 2020 rencana pembangunannya disosialisasikan kepada masyarakat.
"Insha Allah di bulan November akan ada sosialisasi untuk pembangunan bendungan dan pelebaran sungai, yang tentunya harus juga didukung masyarakat karena nanti barangkali sebagian tanah masyarakat akan terdampak oleh bangunan," terang Ade Yasin.
Baca juga: 22.000 jiwa terdampak banjir di Gunungputri-Bogor, sebut BPBD
Sungai Cileungsi kembali meluap pada Sabtu (24/10) malam, sehingga mengakibatkan 22.000 jiwa terdampak banjir di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
"Dari data BPBD, 22.000 jiwa atau 5.500 keluarga di 22 RW terdampak banjir," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin.
Menurutnya, puluhan ribu jiwa yang terdampak banjir dari luapan Sungai Cileungsi itu merupakan warga dari dua perumahan, yakni Villa Nusa Indah 2 dan Perumahan Bumi Mutiara.
Baca juga: Pakar: Pencegahan banjir bisa dilakukan dengan cara sederhana
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: