Pemkot Kediri pastikan warga dapatkan JKN-KIS
25 Oktober 2020 21:46 WIB
Petugas saat mendatangi rumah nenek Sumirah, warga Kota Kediri, Jawa Timur. Pemkot Kediri memastikan warga Kota Kediri mendapatkan layanan JKN-KIS. ANTARA/Handout/aa.
Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memastikan warga Kota Kediri, mendapatkan layanan Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), termasuk nenek Sumirah yang sempat viral di media sosial karena rumahnya kurang terawat.
"Kami telah berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan untuk memastikan kepesertaan nenek Sumirah sekeluarga. Sejak awal nenek Sumirah sudah terdaftar sebagai peserta karena almarhum suaminya ASN dan kedua putranya adalah peserta yang didaftarkan pemerintah daerah," kata Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Triyono Kutut di Kediri, Minggu.
Baca juga: BPJS kesehatan pastikan tidak ada data peserta JKN dobel
Untuk memastikan nenek Sumirah dan kedua anaknya bisa memanfaatkan layanan Program JKN-KIS, Dinas Sosial Kota Kediri bersama BPJS Kesehatan menyerahkan kembali kartu kepada nenek Sumirah sekaligus menjelaskan cara pemanfaatannya.
Wali Kota Kediri Abu Bakar sebelumnya juga sudah mengunjungi kediaman nenek Sumirah di Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Nama nenek Sumirah baru-baru ini viral setelah video yang memerlihatkan kondisi rumahnya terunggah di media sosial. Nenek berusia 78 tahun ini tinggal di rumah yang dipenuhi sampah bersama dengan kedua putranya yang mengalami gangguan jiwa.
Baca juga: BPJS: 83 persen penduduk Indonesia jadi peserta JKN-KIS
Wali Kota juga memastikan tentang pelayanan kepada keluarga nenek Sumiran dan memastikan bahwa rumahnya akan diperbaiki.
"Selain mendapatkan bantuan sosial dari Program Keluarga Harapan (PKH), Nenek Sumirah juga telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS yang dibiayai oleh Pemerintah Kota Kediri," kata Wali Kota Abdullah Abu Bakar.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kediri Hernina Agustin Arifin mengatakan pihaknya koordinasi dengan Pemkot Kediri terkait dengan kartu JKN-KIS dari keluarga nenek Sumirah serta kedua anaknya yang tidak ditemukan. Tim dari BPJS Kesehatan telah melakukan survei sebelumnya.
Baca juga: DJSN: Kelas rawat peserta JKN akan disamakan, iuran diatur ulang
"Tim kami sudah melakukan survei dan didapati bahwa kartu JKN-KIS Nenek Sumirah maupun kedua putranya ini tidak ditemukan. Untuk itu kami kesini untuk menyerahkan kembali dan memberikan pemahaman bahwa Nenek Sumirah beserta keluarga berhak atas jaminan kesehatan sehingga tidak perlu ragu untuk berobat," kata Hernina Agustin Arifin.
Hernina juga menghimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar. Apabila ada warga sekitar yang membutuhkan informasi terkait Program JKN-KIS, BPJS Kesehatan membuka akses informasi seluas-luasnya.
Baca juga: Kemenkeu: JKN-KIS jadi program asuransi sosial terbesar di dunia
"Jangan sungkan melaporkan dan apabila masyarakat mengalami kendala atau membutuhkan informasi terkait kepesertaan, prosedur pelayanan kesehatan, dan sebagainya. Masyarakat bisa mengunjungi Kantor Cabang BPJS Kesehatan terdekat," kata dia.
Data BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri, jumlah peserta hingga 2,8 juta peserta yang terdiri dari warga di Kabupaten/Kota Kediri, Nganjuk serta Kabupaten/Kota Blitar. Pemkot Kediri juga sudah memastikan warga di Kota Kediri masuk dalam layanan JKN-KIS.
Baca juga: BPJS Kesehatan teken nota kesepahaman dengan PT Telkom
"Kami telah berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan untuk memastikan kepesertaan nenek Sumirah sekeluarga. Sejak awal nenek Sumirah sudah terdaftar sebagai peserta karena almarhum suaminya ASN dan kedua putranya adalah peserta yang didaftarkan pemerintah daerah," kata Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Triyono Kutut di Kediri, Minggu.
Baca juga: BPJS kesehatan pastikan tidak ada data peserta JKN dobel
Untuk memastikan nenek Sumirah dan kedua anaknya bisa memanfaatkan layanan Program JKN-KIS, Dinas Sosial Kota Kediri bersama BPJS Kesehatan menyerahkan kembali kartu kepada nenek Sumirah sekaligus menjelaskan cara pemanfaatannya.
Wali Kota Kediri Abu Bakar sebelumnya juga sudah mengunjungi kediaman nenek Sumirah di Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Nama nenek Sumirah baru-baru ini viral setelah video yang memerlihatkan kondisi rumahnya terunggah di media sosial. Nenek berusia 78 tahun ini tinggal di rumah yang dipenuhi sampah bersama dengan kedua putranya yang mengalami gangguan jiwa.
Baca juga: BPJS: 83 persen penduduk Indonesia jadi peserta JKN-KIS
Wali Kota juga memastikan tentang pelayanan kepada keluarga nenek Sumiran dan memastikan bahwa rumahnya akan diperbaiki.
"Selain mendapatkan bantuan sosial dari Program Keluarga Harapan (PKH), Nenek Sumirah juga telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS yang dibiayai oleh Pemerintah Kota Kediri," kata Wali Kota Abdullah Abu Bakar.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kediri Hernina Agustin Arifin mengatakan pihaknya koordinasi dengan Pemkot Kediri terkait dengan kartu JKN-KIS dari keluarga nenek Sumirah serta kedua anaknya yang tidak ditemukan. Tim dari BPJS Kesehatan telah melakukan survei sebelumnya.
Baca juga: DJSN: Kelas rawat peserta JKN akan disamakan, iuran diatur ulang
"Tim kami sudah melakukan survei dan didapati bahwa kartu JKN-KIS Nenek Sumirah maupun kedua putranya ini tidak ditemukan. Untuk itu kami kesini untuk menyerahkan kembali dan memberikan pemahaman bahwa Nenek Sumirah beserta keluarga berhak atas jaminan kesehatan sehingga tidak perlu ragu untuk berobat," kata Hernina Agustin Arifin.
Hernina juga menghimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar. Apabila ada warga sekitar yang membutuhkan informasi terkait Program JKN-KIS, BPJS Kesehatan membuka akses informasi seluas-luasnya.
Baca juga: Kemenkeu: JKN-KIS jadi program asuransi sosial terbesar di dunia
"Jangan sungkan melaporkan dan apabila masyarakat mengalami kendala atau membutuhkan informasi terkait kepesertaan, prosedur pelayanan kesehatan, dan sebagainya. Masyarakat bisa mengunjungi Kantor Cabang BPJS Kesehatan terdekat," kata dia.
Data BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri, jumlah peserta hingga 2,8 juta peserta yang terdiri dari warga di Kabupaten/Kota Kediri, Nganjuk serta Kabupaten/Kota Blitar. Pemkot Kediri juga sudah memastikan warga di Kota Kediri masuk dalam layanan JKN-KIS.
Baca juga: BPJS Kesehatan teken nota kesepahaman dengan PT Telkom
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: