Bandung (ANTARA News) - Kebocoran kunci jawaban ujian nasional (UN) di kota Bandung diduga dilakukan oleh oknum petugas percetakan yang menyebarkannya ke oknum di Dinas Pendidikan dan selanjutnya beredar di kalangan siswa peserta UN.

Ketua Tim Pemantau Independen (TPI) UN kota Bandung, Dadang Iskandar di Bandung, Rabu, menjelaskan alur penyebaran kunci jawaban ini akhirnya sampai ke seorang siswa sejak pagi hari dan beredar sesaat sebelum pelaksanaan UN berlangsung.

"Jika dilihat dari kasus hari ini yang ditemukan di SMP 49 kota Bandung, seorang siswa mendapat kunci jawaban dari temannya yang berasal dari SMP Karya Pembangunan Bandung hingga akhirnya siswa yang mendapat kunci jawaban memberitahukan kepada teman-temannya," ujarnya.

Dadang menegaskan setelah dicek soal dan kunci jawaban mata pelajaran matematika oleh ahli dari Fakultas Ilmu Pendidikan Matematika yang juga Ketua Jurusan Matematika Universitas Pasundan, Dra Wisma Eliyanti, akurasi kebenarannya mencapai 85 persen.

"Dari 40 kunci jawaban soal yang ada diujiankan pada hari ini hanya tujuh jawaban saja yang salah sehingga secara moral dan fakta saya dapat mempertanggungjawabkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung," katanya.

Hal ini juga dikuatkan dengan kunci jawaban yang beredar pada hari kedua yaitu saat mata pelajaran Bahasa Inggris diujikan juga akurasi kebenarannya mencapai 80 persen lebih. "Jelas telah terjadi kebocoran kunci jawaban di Kota Bandung," tegasnya.

Pada hari ketiga pelaksanaan UN SMP di Kota Bandung, TPI menemukan kejanggalan di SMP 49 sebelum pelaksanaan ujian dimana para siswa secara bergerombol mencatat sesuatu pada secarik kertas.

"Setelah dua anggota tim menelusuri keganjilan tersebut ternyata para siswa mencatat sebuah kunci jawaban sehingga tim langsung menegurnya," katanya.

Menurut keterangan beberapa siswa beredar pesan pendek lewat telepon genggam bahwa salah satu siswa mendapat kunci jawaban sehingga mereka berbondong-bondong untuk datang lebih awal ke sekolah untuk mendapatkan kunci jawaban tersebut.

TPI menegaskan bukti keterlibatan sekolah sangat minim tapi beredarnya kunci jawaban ini diduga kuat berasal dari oknum percetakan yang bekerjasama dengan orang luar.
(ASJ*IP/B010)