Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu pagi melemah 26 poin dan kembali menembus angka Rp9.100 per dolar AS, karena pelaku terus melepas rupiah untuk merealisasikan keuntungan.

Nilai tukar rupiah melemah menjadi 9.106-Rp9.126 per dolar dibanding pennutupan hari sebelumnya Rp9.080-R9.090.

Pengamat pasar uang, Farial Anwar, di Jakarta, Rabu mengatakan, rupiah masih cukup bagus, meski dua hari berturut-turut terkoreksi, akibat aksi lepas rupiah oleh pelaku pasar.

Pelaku pasar ingin merealisasikan keuntungan setelah beberapa lama rupiah mengalami kenaikan cukup berarti, ujarnya.

Farial Anwar yang juga Direktur Currency Management Group mengatakan, rupiah berpeluang untuk naik lagi, meski saat ini terkoreksi, namun negatif pasar yang terjadi kemungkinan tidak akan berlangsung lama.

"Kami optimis rupiah akan kembali menguat dan berada pada level Rp9.000 per dolar," katanya.

Menurut Farial, dinamika global maupun regional masih positif terhadap pasar uang khususnya rupiah karena aktivitas asing di pasar saham masih tinggi.

Namun demikian, masuknya dana asing ke pasar domestik harus tetap diwaspadai, karena dana asing itu sewaktu-waktu bisa keluar. Karena itu pemerintah harus dapat menjamin dan menjaga situasi di dalam negeri agar investor investasi merasa nyaman bermain di pasar, tuturnya.

Ia mengatakan, apabila tidak ada hambatan pasar akan kembali positif , menyusul data ekonomi AS yang membaik memicu saham-saham AS menguat.

Karena itu pasar uang Indonesia diperkirakan akan kembali bergairah tidak diliputi aksi lepas rupiah, katanya menambahkan.
(T.H-CS/S004/P003)