Jakarta (ANTARA News)- Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu pada pembukaan pasar lesu, karena aksi lepas saham mendominasi pasar terutama terhadap saham industri perbankan, sehingga menekan indeks harga saham gabungan (IHSG) turun.

Indeks BEI turun 0,23 persen atau 5.254 poin menjadi 2.794,678 poin dan indeks LQ-45 berkurang 1,504 poin menjadi 542,720.

Analis Valas PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa pelaku pasar banyak melepas saham-saham bank setelah mengalami kenaikan harga dalam beberapa hari lalu.

Saham perbankan yang turun antara lain Bank Mandiri berkurang Rp100 menjadi Rp5.300, saham Bank Danamon melemah Rp150 menjadi Rp5.300 dan saham Bank BNI turun Rp100 menjdi Rp2.200 per unit, katanya.

Menurut Krisna, pasar saham Indonesia seharusnya positif, karena saham-saham di AS mengalami kenaikan setelah data ekonomi AS menunjukkan perbaikan.

Namun, pelaku pasar cenderung tidak mengindahkan dan mereka lebih suka melepas saham untuk merealisasikan keuntungan, ucapnya.

Kondisi pasar seperti ini mengakibatkan indeks BEI kembali berada di bawah 2.800 poin. Indeks BEI sebelumnya diperkirakan akan dapat mencapai 2.900 poin, namun pada posisi di atas 2.800 poin indeks kembali melemah.

Ia juga mengatakan, indeks BEI masih dapat bergerak naik hanya menunggu waktu saja, bahkan diperkirakan akan dapat mendekati angka 3.000 poin.

"Kami optimis arah indeks ke sana masih besar, apalagi pertumbuhan ekonomi nasional cenderung makin tinggi ketimbang negara AS dan Eropa," ucapnya.
(T.H-CS/S004/P003)