Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berupaya melatih pelaku pariwisata untuk menggunakan aplikasi Microweb Site sebagai upaya mendongkrak kompetensi SDM yang bergerak pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“SDM menjadi kunci penting bagi kemajuan dan pertumbuhan sebuah destinasi. Apalagi, saat ini semua sedang memulai dari awal karena COVID-19. Masa transisi Adaptasi Kebiasaan Baru menjadi momentum dimana ekonomi kreatif ikut menggerakkan kembali kepariwisataan Indonesia,” kata Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf, Muh. Ricky Fauziyani di Jakarta, Sabtu.

Pihaknya berupaya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata salah satunya melatih dan mengenalkan pelaku industri pariwisata di Banten dengan aplikasi Microweb Site. Sosialisasinya dikemas dalam format Blended Learning System pada 22 Oktober 2020.

Diinisiasi Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif, sosialisasi tersebut diformat dalam acara bertajuk ‘Strategi Peningkatan Kualitas SDM Ekonomi Kreatif yang Unggul dan Berdaya Saing melalui Blended Learning System’ yang menghadirkan pula Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Wikan Sakarinto.
(Baca juga: Pelaku ekraf difasilitasi gandeng mitra global lewat G-CINC

Selain itu hadir Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Pengembangan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf Frans Teguh, Aktor Senior Indonesia Slamet Rahardjo Djarot, Ketua Asosiasi Karyawan Film dan Televisi Indonesia Gunawan Paggaru, dan perwakilan akademisi Naswan Iskandar.

“Setelah program ini, kami optimistis, para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif akan semakin produktif. Mereka akan menghasilkan banyak inovasi dan karya terbaik. Destinasi Banten juga akan semakin menarik dengan beragam ‘experience’ yang ditawarkannya,” kata Ricky.

Peserta bisa mengakses beragam paparan melalui beberapa platform baik online maupun offline sekaligus. Untuk online, peserta memiliki alternatif untuk mengakses materinya melalui kanal Youtube.

Ricky menambahkan, program ini memiliki posisi strategis untuk menghasilkan banyak inovasi.
Baca juga: Kemenparekraf buka pendaftaran Kompetisi Pitch Startup Nasional

“Kegiatan ini dilakukan secara daring dan konvensional sekaligus. Dengan daring, masyarakat luas bisa leluasa mengakses beragam informasi yang disampaikan,” lanjut Ricky.

Mereka juga mendapatkan akses program sertifikasi kompetensi dan aplikasi microweb site. Apalagi, program tersebut mendukung Blended System.

Lebih lanjut, aplikasi tersebut berisi beragam konten termasuk silabus, modul pembelajaran,
dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Konten lainnya okupansi hingga data tenaga kerja yang mengikuti program ini.

“Semakin kompeten SDM pariwisata dan ekonomi kreatif maka akan mendorong destinasi cepat pulih setelah vakum karena pandemi COVID-19,” katanya.
Baca juga: Pameran Virtual Dongeng digelar untuk lestarikan cerita rakyat