Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran sebesar Rp58,2 miliar untuk membangun sarana hunian pariwisata (sarhunta) di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur, Jawa Tengah.
"Jumlah sarhunta yang kami bangun di KSPN Borobudur adalah sebanyak 733 unit yang terbagi sebanyak 355 unit pembangunan koridor dan homestay sebanyak 378 unit yang terbagi menjadi 3 tahap pembangunan yaitu tahap I sebanyak 80 unit, tahap II sebanyak 115 unit, tahap III sebanyak 183 unit dan tersebar di dua kecamatan yaitu Kecamatan Borobudur dan Kecamatan Mungkit," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: PT TWC-KBRI Tokyo promosikan Candi Borobudur melalui virtual tur
Menurut dia, pemerintah terus mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional dalam masa pandemi COVID-19 ini salah satunya melalui pengembangan sektor pariwisata nasional.
Pemerintah, lanjutnya, terus berupaya meningkatkan kualitas rumah masyarakat di kawasan pariwisata yang ada sehingga lebih tertata dan menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung.
Khalawi menjelaskan sarhunta di KSPN Borobudur dilaksanakan dengan meningkatkan kualitas rumah masyarakat di sepanjang koridor tempat pariwisata sekaligus dapat menjadi homestay bagi wisatawan yang berkunjung dan ingin menikmati keindahan Candi Borobudur.
Ia mengemukakan bahwa adanya penataan koridor dan program homestay diharapkan mampu menciptakan penataan ruang dan kebutuhan publik yang sesuai dengan karakteristik dan kearifan lokal budaya daerah tersebut.
Selain itu, ujar Khalawi, progam sarhunta ini sangat bagus untuk mengembangkan tempat wisata di indonesia sehingga dapat mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.
"Progres pembangunan homestay tahap I telah mencapai 80 persen dan dipastikan akan selesai dua minggu lagi, sedangkan untuk tahap II masih 15 persen dan tahap III baru akan berjalan, diperkirakan 298 unit tersebut akan selesai di bulan Desember," tandasnya.
Lebih lanjut, Khalawi menerangkan bentuk dukung pengembangan KSPN Borobudur, yang dilaksanakan antara lain dengan meningkatkan kualitas hunian masyarakat.
Hal tersebut bertujuan untuk mendorong peningkatan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Selain infastruktur jalan, sarana air bersih dan juga yang terpenting dalam kawasan wisata adalah mengubah wajah rumah masyarakat yang tidak layak huni menjadi layak huni dan juga multifungsi, yaitu selain untuk menjadi tempat tinggal yang layak dapat juga menjadi tempat usaha, seperti rumah sewa atau homestay," katanya.
Kawasan Borobudur telah di tetapkan sebagai salah satu KSPN prioritas atau lima "Bali Baru" selain Danau Toba, Mandalika, Likupang, dan Labuan Bajo.
Baca juga: Bappenas ingatkan pembukaan tempat wisata terapkan protokol kesehatan
Baca juga: Kementerian PUPR percepat rencana induk pariwisata Borobudur-Prambanan
Kementerian PUPR: Rp58,2 miliar bangun hunian pariwisata di Borobudur
24 Oktober 2020 17:48 WIB
Candi Borobudur. ANTARA/HO-PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko/pri.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: