Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa pada pembukaan pasar, didominasi aksi beli saham industri Aneka Tambang (Antam) yang mencapai 11,09 juta unit saham dengan nilai Rp26,07 miliar pada kurs akhir Rp7.375 atau naik Rp50.

Kenaikan ini mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat dan indeks BEI naik 0,69 persen atau 19,455 poin menjadi 2.814,186 dan indeks LQ-45 bertambah 4,035 poin atau 0,74 persen menjadi 548,684 poin.

Analis PT Millenium Danathama Securities, Ahmad Riyadi di Jakarta, Selasa mengatakan, pasar saham ramai karena pelaku asing memburu saham-saham unggulan terutama saham Antam setelah harga nikel di luar negeri menguat.

Pasar saat ini didominasi aksi beli oleh pelaku pasar terhadap saham Antam. Kenaikan indeks BEI karena pelaku pasar melaksanakan aksi beli saham yang ditopang oleh membaiknya bursa regional setelah saham-saham Wall Street membaik.

Bursa Wall Street membaik, karena dolar AS melemah terhadap euro yang didukung oleh upaya penyelamatan Yunani dari krisis keuangan yang terjadi akhir-akhir ini, katanya.

Ia mengatakan, kenaikan indeks BEI juga didukung oleh membaiknya sejumlah saham seperti Indo Tambang Mega naik Rp900 menjadi Rp39.600, dan Bukit Asam menguat Rp250 menjadi rp73.500.

Karena itu kenaikan indeks BEI di pasar domestik akibat membaiknya pasar saham di luar negeri, katanya.

Indeks BEI diperkirakan masih berpeluang untuk menguat lagi hingga mendekati angka 3.000 poin hanya menunggu waktu saja. Apabila kondisi pasar seperti ini masih berlanjut, maka pada sore nanti indeks akan kembali menguat, ucapnya.

Ia mengatakan, saham-saham di BEI diperkirakan masih akan diburu pelaku asing yang makin aktif menukarkan dolar ke rupiah untuk membeli saham di pasar saham.

Karena itu peluang indeks BEI untuk naik mendekati angka 2.900 poin makin besar, tambahnya.
(CS/B010)