Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi melemah 10 poin, namun posisinya masih di bawah angka Rp9.100 per dolar, setelah pada hari sebelumnya menguat tajam melewati level Rp9.100 per dolar.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah menjadi Rp9.080-Rp9.090 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.070-Rp9.080.

Analis Valas PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, Selasa, mengatakan, koreksi harga terhadap dolar AS di pasar merupakan hal yang wajar, setelah mengalami kenaikan.

Pelaku pasar melepas rupiah untuk merealisasikan keuntungan, namun peluang untuk naik lagi masih tetap tinggi, ujarnya.

Rupiah masih akan bergerak naik, karena melihat arus modal asing yang masuk ke pasar domestik arahnya masih bergerak naik.

Di pasar modal, arus modal asing yang masuk selama Maret 2010 sudah mencapai Rp6 triliun. Indonesia sepanjang tahun ini diperkirakan akan masih diminati pelaku asing untuk meng-investasikan dananya di pasar domestik.

Dana asing yang masuk itu sewaktu-waktu akan bisa keluar apabila pemerintah tidak segera mengalihkan dana asing dalam jangka pendek ke jangka panjang, katanya.

Mengenai penguatan beberapa hari terakhir ini, menurut dia, karena selisih bunga rupiah terhadap dolar yang masing tinggi, dan indikator ekonomi makro yang makin membaik merupakan faktor pendorong pelaku asing menempatkan dananya di pasar.

Apalagi, lanjutnya, dari segi keamanan dan kenyamanan berinvestasi, Indonesia dinilai masih lebih baik ketimbang negara lain."Kami optimis ke depan, ekonomi Indonesia akan terus tumbuh yang diikuti dengan posisi rupiah yang makin stabil," ucapnya.
(CS/B010)