Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan program-program yang diupayakan Pemerintah melalui kementeriannya dalam satu tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf sudah sangat optimal.

"Sudah optimal sekali. Semuanya itu optimal sesuai dengan positioning masing-masing," kata Mendes Halim yang juga akrab disapa Gus Menteri melalui sambungan telepon dengan ANTARA, Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) yang diupayakan Kemendes untuk membantu mengentaskan kemiskinan di desa sudah sangat optimal.

Demikian juga dengan beberapa program darurat seperti Desa Tanggap COVID-19 atau Desa Aman COVID-19 dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa yang diupayakan untuk mencegah sekaligus menangani wabah COVID-19 di desa.

Upaya pencegahan sekaligus penanganan COVID-19 di desa dilakukan dengan melakukan sejumlah kegiatan yang didanai dengan Dana Desa, antara lain seperti sosialisasi hidup sehat untuk melawan COVID-19, penyediaan tempat cuci tangan di tempat umum, penyemprotan disinfektan, pendirian pos Relawan Desa Lawan COVID-19, pendirian tempat isolasi, penempatan orang dalam pemantauan (ODP) di ruang isolasi hingga pengadaan masker bagi warga.

Baca juga: Gus Menteri ajak santri perkokoh tradisi pesantren di tengah pandemi

Baca juga: Kemendes maksimalkan Dana Desa Rp27,3 triliun untuk antisipasi bencana


Kegiatan-kegiatan tersebut telah dilakukan dari awal pandemi COVID-19 mulai mewabah di Indonesia pada Maret 2020, sehingga tingkat penyebaran wabah tersebut di desa sangat rendah.

Berikutnya, program penyaluran BLT Dana Desa untuk meringankan beban warga desa yang terdampak COVID-19, baik secara ekonomi dan kesehatan, juga sudah sangat optimal dan telah 100 persen disalurkan ke desa-desa yang warganya terdampak.

Penetapan keluarga penerima manfaat (KPM) BLT Dana Desa dilakukan melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) oleh tiga orang yang terdiri dari pimpinan desa dan sejumlah tokoh desa, sehingga data yang diperoleh sangat akurat, karena orang-orang tersebut dinilai lebih mengerti kondisi warganya dan mengetahui siapa saja yang berhak mendapatkan bantuan itu.

Sementara itu, untuk program PKTD, Gus Menteri juga mencatat bahwa tingkat kemiskinan di desa, mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2020, turun sebesar 0,03 persen berkat program PKTD yang diupayakan untuk menyerap warga desa yang menganggur atau setengah menganggur.

Ke depan, program tersebut juga akan terus diupayakan dengan memanfaatkan Rp26,6 triliun Dana Desa yang masih ada guna memulihkan ekonomi desa dan ekonomi nasional yang mengalami krisis akibat dampak pandemi COVID-19.

Baca juga: Kemendes PDTT segera luncurkan program pembangunan 1.000 sanitasi

Baca juga: Kemendes PDTT jadikan digitalisasi desa prioritas program pada 2021