Bantul (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Didik Joko Nugroho mengatakan untuk debat publik untuk Pilkada 2020 akan dilaksanakan sesuai dengan prosedur protokol kesehatan secara ketat.

Dia mengungkapkan debat publik nanti hanya bisa dihadiri oleh lima unsur saja, yaitu pasangan calon, perwakilan tim kampanye, anggota KPU Bantul, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bantul dan moderator.

"Pembatasan ini dilakukan dalam rangka antisipasi agar tidak terjadi kerumunan dan bagian dari pencegahan COVID-19," kata Didik di Bantul, Jumat.

Baca juga: Perludem: Debat publik jangan sekadar gugurkan kewajiban

Didik mengatakan untuk para pendukung pasangan calon dapat mengikuti debat di kediaman masing-masing melalui televisi atau melalui live steraming yang dilakukan oleh KPU Bantul.

"Melalui debat publik ini dapat digali visi, misi dan program yang ditawarkan oleh masing-masing pasangan calon untuk Bantul di masa mendatang," katanya.

koordinator Divisi Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Bantul Musnif Istiqomah mengatakan pihaknya akan memfasilitasi debat publik sebagai metode kampanye bagi para pasangan calon bupati dan wakil bupati peserta Pemilihan Kepala Daerah Bantul 2020 selama tiga putaran.

"Debat publik akan dilaksanakan sebanyak tiga putaran, dimulai pada 28 Oktober untuk calon bupati, 4 November untuk calon wakil bupati, dan 11 November untuk pasangan calon bupati dan calon wakil bupati," katanya.

Baca juga: KPU Gunung Kidul : Debat publik Paslon Pilkada tiga kali

Baca juga: KPU Kalsel: Tujuh materi debat publik Cagub-Cawagub Kalsel


Dia mengungkapkan tema debat publik sebagai salah satu metode kampanye bagi kontestan Pilkada 2020 tersebut untuk masing-masing putaran akan berbeda-beda.

Musnif mengatakan tema yang akan diangkat secara berurutan adalah pemerintahan yang bersih, dilanjutkan dengan tema kedua yaitu pelayanan dasar, dan tema terakhir adalah kesejahteraan umum.

"Di setiap tema yang akan diangkat juga akan dikaitkan dengan situasi pendemi COVID-19 termasuk strategi penanganan dampaknya yang akan dilakukan oleh masing-masing calon bupati maupun wakil bupati," kata Musnif.

Pilkada Bantul 9 Desember diikuti dua pasangan calon bupati dan calon wakil bupati, yaitu Suharsono-Totok Sudarto yang diusung Partai Gerindra, Partai Golkar, PKS, PPP dan Partai Nasdem, kemudian Abdul Halim Muslih-Joko Purnomo yang diusung PKB, PDIP, PAN dan Partai Demokrat.
#satgascovid19
#ingatpesenibupakaimasker
#jagajarak