Jambi (ANTARA News) - Sejak dilakukan proses scaning atau pemindaian terhadap lembaran jawaban Ujian Nasional (UN) tingkat SMU dan Madrasah Aliyah (MA), terdapat ribuan lembaran yang sulit dibaca oleh peralatan.

Hal ini dikatakan oleh kordinator penanggungjawab labeling Universitas Jambi (Unja), Yun Alwi, saat ditemui di Mess Unja Telanai, Senin.

"Itu menjadi salah satu kendala, karena setiap sekolah pasti ada. Namun, alhamdulillah, bisa diselesaikan juga. Tapi kan menggunakan waktu yang lama," kata Yun Alwi.

Yun belum mengetahui secara pasti apa penyebab lembar jawaban tidak bisa terbaca oleh scanner.

Sekolah tingkat SMU maupun Aliah yang ada di Provinsi Jambi sebanyak 342 tersebar di 11 Kabupaten dan kota dengan total peserta 24.512 peserta. Sedangkan jumlah mata pelajaran yang diujikan sebanyak 6 mata pelajaran.

Dalam melakukan `scanning`, dikerjakan oleh 12 orang personil dalam mengelola setiap mata pelajaran yang diujikan pada sekolah SMU dan Aliah. Sementara untuk tingkat SMK tidak.

Para petugas dalam melakukan pengerjaan `scaning`, tidak dikawal atau dijaga oleh aparat kepolisian, melainkan hanya para petugas `scanning`.
(KR-YJ/J006)