Kabul (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Gerilyawan Taliban yang sedang bertempur melawan pasukan Afghanistan dan pakta pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengklaim bertanggung jawab atas penembakan satu pesawat NATO hingga jatuh di provinsi Zabul, Afghanistan selatan, pada Senin pagi waktu setempat.

Juru bicara Taliban, Qari Yusuf Ahmadi, yang berbicara lewat telepon kepada wartawan mengatakan gerilyawan telah menembak satu helikopter pasukan NATO hingga jatuh di distrik Adghar, provinsi Zabul.

Pasukan Bantuan Keamanan Internasioal (ISAF) pimpinan NATO dalam jumpa pers mengkonfirmasi bahwa "Satu unit helikopter ISAF jatuh hari ini di provinsi Zabul, Afghanistan selatan."

Pernyataan pers itu juga mengungkapkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, dan semua personel di dalam heli tersebut telah dievakuasi ke fasilitas pengobatan medis ISAF di dekat tempat kejadian.

Disebutkan, ISAF juga mengesampingkan keterlibatan musuh atas jatuhnya helikopter itu.

"Tidak ada indikasi bahwa helikopter tempur tersebut jatuh akibat tembakan musuh," ujarnya.

Kendati demikian, Deputi Kepala Kepolisian Provinsi Zabul, Jilani Khan Farahi, mengatakan heli itu jatuh di distrik Adghar pada Senin pagi akibat masalah teknis, namun tidak ada korban jiwa.

Ini merupakan helikopter NATO ketiga jatuh di Afghanistan dalam sepekan terakhir.

Sebelumnya, dua heli jatuh di provinsi Wardak dan Kunduz yang bergolak.

Pekan lalu, satu helikopter NATO juga jatuh di provinsi Wardak, sekitar 40 kilometer sebelah barat ibukota Afghanistan, Kabul, kata jurubicara pemerintah Provinsi Wardak, Shahidullah Shahid.

Kecelakaan itu menewaskan satu orang yang ada di dalam heli dan melukai tiga orang lainnya, kata Shahid.

"Pada Selasa pagi pekan lalu satu helikopter pasukan NATO menghantam sebuah gunung dan jatuh di luar ibukota provinsi Wardak, Maidan Shahr, menewaskan satu orang dan mencederai tiga orang lainnya," kata Rashid.

Reruntuhan helikopter nahas itu masih berserakan di kawasan Bagh-e- Zanana, tempat jatuhnya helikopter itu.

Ia juga mengatakan bahwa helikopter itu kemungkinan milik pasukan Turki karena di kawasan itu pasukan Turki ditempatkan untuk membangun kembali provinsi tersebut.

Lebih dari 1.000 tentara Turki bertugas di Afghanistan dalam kerangka pasukan ISAF pimpinan NATO untuk membantu pemulihan keamanan di negara itu pasca rezim Taliban.
(Uu.M043/M016/P003)