Surabaya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima penjelasan Ketua Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Sunarso mengenai kondisi terakhir penanganan bencana itu.

Penjelasan itu dilakukan di ruang VVIP Bandar Udara Juanda, Surabaya, Senin pagi, sebelum Presiden melakukan kunjungan ke lokasi semburan lumpur Lapindo.

Turut mendampingi Presiden antara lain adalah Mensesneg Sudi Silalahi, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Mendiknas M Nuh, Menbudpar Jero Wacik, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, dan Mendagri Gamawan Fauzi.

Kemudian Menteri pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Juru Bicara kepresidenan Julian A Pasha dan Dino Patti Djalal, dan putra bungsu presiden yang juga anggota Komisi I DPR Edhie Baskoro.

Pemaparan tersebut dilakukan secara tertutup dan berlangsung lebih kurang 30 menit. Presiden melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur 29 Maret-1 April 2010.

Banjir Lumpur Panas Sidoarjo atau Lumpur Lapindo atau Lumpur Sidoarjo adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak 27 Mei 2006.

Semburan lumpur panas itu mengakibatkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di sejumlah desa serta mempengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur.

Lokasi semburan lumpur ini berada di Porong, yakni kecamatan di bagian selatan Kabupaten Sidoarjo, sekitar 12 km sebelah selatan kota Sidoarjo. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Gempol (Kabupaten Pasuruan) di sebelah selatan.

Lokasi semburan hanya berjarak 150-500 meter dari sumur Banjar Panji-1 (BJP-1), yang merupakan sumur eksplorasi gas milik Lapindo Brantas sebagai operator blok Brantas sehingga semburan lumpur panas tersebut diduga disebabkan aktivitas pengeboran yang dilakukan Lapindo Brantas di sumur tersebut.

Lokasi tersebut merupakan kawasan pemukiman dan di sekitarnya merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Tak jauh dari lokasi semburan terdapat jalan tol Surabaya-Gempol, jalan raya Surabaya-Malang dan Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi (jalur pantura timur), serta jalur kereta api lintas timur Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi.
(G003/B010)