Abu Dhabi (ANTARA News/Reuters) - Petugas pertolongan, Ahad, melakukan pencarian di satu danau di lereng bukit di Maroko untuk menemukan pemimpin badan dana terbesar di dunia, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), dua hari setelah pesawat yang membawanya jatuh ke danau itu.
Pesawat Sheikh Ahmed bin Zayed An-Nahayan, adik termuda penguasa Abu Dhabi, yang juga adalah Presiden Uni Emirat Arab (UAE), jatuh di bendungan yang berada 10 kilometer di sebelah selatan ibukota Maroko, Rabat, Jumat.
"Pencarian masih berlangsung, itulah semua yang dapat kami katakan kepada anda," kata Menteri Perhubungan Maroko Khalid Naciri.
Sheikh Ahmed berusia awal 40-an dan berada pada posisi ke-27 di daftar Forbes tahun lalu mengenai orang paling berpengaruh di dunia.
Jumlah kekayaannya diduga 500 sampai 700 miliar dolar AS, mulai dari saham Citigroup(C.N) sampai kepada saham di bandar udara Garwick, Inggris, hingga rumah tinggal di beberapa kota besar utama di dunia.
Sedikit perincian telah beredar mengenai kecelakaan tersebut selain pilot pesawat itu diselamatkan setelah pesawat tersebut jatuh di dekat Sidi Mohamed Ben Abdallah Dam.
Penduduk di daerah itu mengatakan Sheikh tersebut adalah pengunjung rutin dan keluarga kerajaan Abu Dhabi yang mempunyai tempat di bagian tinggi di dekat bendungan itu, yang airnya bertambah akibat curah hujan dan diperkirakan memiliki kedalaman sekitar 60 meter.
Puluh polisi, Ahad, menutup jalan menuju danau tersebut, yang berada di perbukitan hijau. Beberapa mobil Mercedez-Benz hitam dengan plat nomor diplomatik melewati blokade polisi di jalan menuju istana keluarga kerajaan itu. Kendaraan pemerintah Maroko mengikuti.
Para pejabat UAE belum mengeluarkan komentar sejak satu pernyataan mengenai laporan kecelakaan tersebut Jumat. Di wilayah konservatif di Teluk, keprihatinan kesehatan mengenai anggota keluarga kerajaan diperlakukan dengan kepekaan dan hormat yang besar dan para pejabat jarang bersedia berkomentar sebelum ada pengumuman dari keluarga yang berkuasa.
"Ketegangan tak terperikan, setidaknya kami mesti mengetahui apakah ia ditemukan dan mengenai kondisinya," kata seorang pengusaha senior Abu Dhabi yang tak ingin disebutkan jatidirinya.
ADIA dipandang sebagai penanam modal terbesar yang dikelola negara, yang menyalurkan dana dari ekspor minyak keamiran itu ke dalam saham dan obligasi luar negeri dari markasnya di gedung pencakar langit di pantai kota pulau tersebut.
Sheikh Ahmed, seperti organisasi yang dipimpinnya, telah menghindari perhatian media. Ia adalah putra pendiri federasi UAE, yang memiliki tujuh anggota, Sheikh Zayed bin Sultan an-Nahayan, dan bekerja sebagai pengulas ekuiti Eropa di AIDA selama enam tahun.
Dana itu jarang memberi perincian mengenai strategi penanaman modalnya. Dalam laporan terperinci pertamanya yang disiarkan pada Maret, ADIA menyatakan dana tersebut berencana lebih transparan.
Pemimpin ADIA adalah Sheikh Khalifa Bin Zayed an-Nahayan, penguasa Abu Dhabi dan Presiden UAE.
(Uu.A011/CP003)
Pencarian Sheikh dari Abu Dhabi di Danau Maroko
29 Maret 2010 09:57 WIB
Sheikh Ahmed bin Zayed An Nahyan (ANTARA/Reuters)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
Tags: