Saham Korsel balik merosot, Indeks KOSPI kehilangan 0,67 persen
22 Oktober 2020 15:17 WIB
Dokumentasi - Seorang pialang bekerja di depan papan elektronik yang memperlihatkan Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) dan nilai tukar antara dolar AS dan won Korea Selatan, di ruang transaksi sebuah bank di Seoul, Korea Selatan, Kamis (12/3/2020). ANTARA/REUTERS/Kim Hong-Ji/am.
Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan (Korsel) berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis, berbalik dari kenaikan selama tiga hari berturut-turut, dengan indikator utama Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) kehilangan 0,67 persen atau 15,81 poin, menjadi menetap di 2.355,05 poin. Indeks KOSPI terangkat 0,53 persen atau 12,45 poin menjadi 2.370,86 poin pada Rabu (21/10/2020), setelah menguat 0,50 persen atau 11,67 poin menjadi 2.358,41 poin pada Selasa (20/10/2020) dan naik 0,22 persen atau 5,21 poin menjadi 2.346,74 poin pada Senin (19/10/2020).
Baca juga: Saham Korsel naik hari ke 3 beruntun, indeks KOSPI tambah 0,53 persen
Volume perdagangan mencapai 801,7 juta saham senilai 9,6 triliun won (8,5 miliar dolar AS), sedikit lebih rendah dibandingkan sehari sebelumnya 801,8 juta saham senilai 9,7 triliun won (8,6 miliar dolar AS).
Mata uang lokal berakhir pada 1.132,9 won terhadap greenback, melemah 1,0 won dari penutupan perdagangan pada Rabu (21/10/2020).
Baca juga: Saham Filipina raih untung hari ke 4, Indeks PSE melambung 1,05 persen
Baca juga: IHSG Kamis pagi dibuka merosot 11,66 poin
Baca juga: Saham Korsel naik hari ke 3 beruntun, indeks KOSPI tambah 0,53 persen
Volume perdagangan mencapai 801,7 juta saham senilai 9,6 triliun won (8,5 miliar dolar AS), sedikit lebih rendah dibandingkan sehari sebelumnya 801,8 juta saham senilai 9,7 triliun won (8,6 miliar dolar AS).
Mata uang lokal berakhir pada 1.132,9 won terhadap greenback, melemah 1,0 won dari penutupan perdagangan pada Rabu (21/10/2020).
Baca juga: Saham Filipina raih untung hari ke 4, Indeks PSE melambung 1,05 persen
Baca juga: IHSG Kamis pagi dibuka merosot 11,66 poin
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: