Kupang (ANTARA News) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), M. Jusuf Kalla (JK), masih tetap menggunakan semboyan yang pernah dipopulerkan ketika menjadi calon Presiden dari Partai Golongan Karya (Golkar) pada Pemilu Presiden tahun lalu, yakni "lebih cepat lebih baik".

Semboyan itu ditujukan dalam memberikan pertolongan pada setiap korban bencana. "Ini bukan kampanye, tetapi memang lebih cepat lebih baik jika PMI menolong korban bencana pada 24 jam pertama," kata Jusuf Kalla, ketika melakukan dialog dengan para relawan PMI di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu.

Dia mengatakan, kecepatan memberikan pertolongan sangat diperlukan oleh para korban bencana dalam 24 jam pertama, karena itu, dalam setiap peristiwa bencana, PMI berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang dikoordinir Departemen Sosial (Depsos), SAR, TNI dan sebagainya untuk memberikan pertolongan lebih cepat.

Jika pertolongan setelah lewat dari 24 jam, menurut dia, maka kemungkinan korban bertambah besar, karena itu, prinsip "lebih cepat lebih baik" sangat diperlukan dan menjadi semangat dasar para relawan di PMI.

Kalla tiba di Kupang pada Sabtu pagi untuk meninjau fasilitas dan berdialog dengan relawan PMI di NTT dan pada Sabtu siang, langsung ke Denpasar untuk kunjungan serupa.

Ketika memberikan pembekalan kepada para relawan, Jusuf Kalla yang didampingi Wakil Gubernur NTT, Eshton L. Foenay, mengatakan bahwa para relawan tidak hanya memberikan pertolongan ketika terjadi bencana, tetapi sepatutnya memiliki program untuk mengatasi sebab bencana.

Dia mencontohkan, jika relawan hanya mengemban misi menghimpun darah dari para pendonor, maka latihan demi latihan yang diberikan terasa membosankan, tetapi bisa mengisinya dengan misi sosial seperti menanam pohon.

Dengan menanam pohon, ia mengemukakan, maka bisa mengatasi sebab banjir bandang dan tanah longsor, sekaligus menghijaukan lahan, mengurangi pemanasan global dan meningkatkan ketahanan pangan, jika pohon yang ditanam bisa untuk pangan.

Di NTT, Jusuf Kalla pernah membantu 10.000 anakan sukun dan kini menjadi tanaman pekarangan warga di Kota Kupang dan sejumlah kabupaten di NTT.

Dari dialog dengan para relawan, Ketua Umum PMI itu memperoleh keterangan bahwa PMI Kupang setiap hari menghimpun rata-rata 25 kantong darah, yang didistribusikan kepada delapan rumah sakit di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.

Ketika menjawab pertanyaan pers mengenai fasilitas PMI yang tersedia di Kupang, Jusuf Kalla mengatakan, sarana dan prasarana yang ada bisa dioptimalkan untuk membantu para korban bencana dan misi sosial lainnya dan menyerukan kepada masyarakat, baik perorangan maupun lembaga untuk berpartisipasi mendonorkan darahnya untuk mereka yang membutuhkan.
(T.K006/E001/P003)