BPBD Lebak minta warga mewaspadai fenomena La Nina
22 Oktober 2020 04:17 WIB
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten meminta warga mewaspadai fenomena La Nina, karena berpotensi menimbulkan bencana banjir dan longsor sehubungan terjadi peningkatan intensitas curah hujan di daerah ini. (ANTARA/HO)
Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten meminta warga mewaspadai fenomena La Nina, karena berpotensi menimbulkan bencana banjir dan longsor sehubungan terjadi peningkatan intensitas curah hujan di daerah ini.
"Peringatan kewaspadaan itu untuk mengurangi risiko kebencanaan, agar tidak menyebabkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar," kata Rohmat, seorang petugas BPBD Kabupaten Lebak, Rabu.
Masyarakat Kabupaten Lebak yang tinggal di daerah rawan bencana alam mencapai ribuan kepala keluarga, dan mereka tersebar di kaki Gunung Halimun Salak, perbukitan, dan aliran sungai.
Saat ini, masyarakat mewaspadai fenomena La Nina dengan ditandai curah hujan tinggi dan berpeluang terjadi siang hingga malam hari.
Fenomena La Nina diperkirakan di Banten berlangsung sampai Desember mendatang sesuai laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Kami minta warga mewaspadai jika curah tinggi disertai angin kencang," katanya menjelaskan.
Kepala Stasiun BMKG Tangerang Selatan Sukasno mengatakan dampak fenomena La Nina menyebabkan intensitas curah hujan mengalami peningkatan 20-40 persen dari biasanya.
Bencana banjir bandang yang terjadi awal tahun 2020 di Kabupaten Lebak saat itu banjar irigasi menunjukkan curah hujan mencapai 210 milimeter selama satu hari.
Padahal, kata dia, saat banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak itu tidak terjadi La Nina.
La Nina merupakan anomali sistem iklim global yang terjadi dengan periode ulang berkisar antara 2 sampai 7 tahun di Samudra Pasifik dan atmosfer, langit di atasnya berubah dari keadaan netral (normal) serta minimal berlangsung selama 2 bulan.
Pada fenomena La Nina yang terjadi adalah pendinginan yang tidak biasa, yaitu anomali suhunya melebihi -0.5 derajat Celsius di area yang sama.
"Kami berharap warga Lebak mewaspadai bencana banjir, banjir bandang dan longsor menghadapi La Nina," katanya.
Baca juga: Warga diminta tingkatkan waspada bencana alam hadapi cuaca ekstrem
Baca juga: Warga Lebak-Banten diminta BPBD siaga cuaca ekstrem
"Peringatan kewaspadaan itu untuk mengurangi risiko kebencanaan, agar tidak menyebabkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar," kata Rohmat, seorang petugas BPBD Kabupaten Lebak, Rabu.
Masyarakat Kabupaten Lebak yang tinggal di daerah rawan bencana alam mencapai ribuan kepala keluarga, dan mereka tersebar di kaki Gunung Halimun Salak, perbukitan, dan aliran sungai.
Saat ini, masyarakat mewaspadai fenomena La Nina dengan ditandai curah hujan tinggi dan berpeluang terjadi siang hingga malam hari.
Fenomena La Nina diperkirakan di Banten berlangsung sampai Desember mendatang sesuai laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Kami minta warga mewaspadai jika curah tinggi disertai angin kencang," katanya menjelaskan.
Kepala Stasiun BMKG Tangerang Selatan Sukasno mengatakan dampak fenomena La Nina menyebabkan intensitas curah hujan mengalami peningkatan 20-40 persen dari biasanya.
Bencana banjir bandang yang terjadi awal tahun 2020 di Kabupaten Lebak saat itu banjar irigasi menunjukkan curah hujan mencapai 210 milimeter selama satu hari.
Padahal, kata dia, saat banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak itu tidak terjadi La Nina.
La Nina merupakan anomali sistem iklim global yang terjadi dengan periode ulang berkisar antara 2 sampai 7 tahun di Samudra Pasifik dan atmosfer, langit di atasnya berubah dari keadaan netral (normal) serta minimal berlangsung selama 2 bulan.
Pada fenomena La Nina yang terjadi adalah pendinginan yang tidak biasa, yaitu anomali suhunya melebihi -0.5 derajat Celsius di area yang sama.
"Kami berharap warga Lebak mewaspadai bencana banjir, banjir bandang dan longsor menghadapi La Nina," katanya.
Baca juga: Warga diminta tingkatkan waspada bencana alam hadapi cuaca ekstrem
Baca juga: Warga Lebak-Banten diminta BPBD siaga cuaca ekstrem
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020
Tags: