Jakarta (ANTARANews) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Budi Rochadi, mengatakan bahwa PT Barclays Pte Ltd. tidak akan meninggalkan Indonesia, tetapi merubah strategi bisnis.

"Mereka sudah datang ke kami dan menyampaikan untuk merubah bisnis, terutama sektor ritel," kata Budi Rochadi, di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan bahwa Barclays yang berbasis di London ini akan melakukan perubahan strategi secara global, termasuk di Indonesia.

Perubahan strategi ini dengan meninggalkan bisnis ritel di Indonesia dan akan beralih ke segmen korporasi, katanya.

Budi juga menegaskan bahwa Barclays juga tidak bisa menjual Bank Akita yang berubah nama menjadi Bank Barclays Indonesia karena berkomitmen untuk tidak menjual bank tersebut selama 5 tahun.

Hal yang bisa dilakukan Barclays, lanjutnya, hanya menjual bisnis saja, bukan perusahaan yang dibeli karena ada komitmen selama 5 tahun.

Masalah menjual bisnis, kata Budi, sudah biasa seperti yang dilakukan oleh Royal Bank of Scotland (RBS) yang menjual bisnisnya di Indonesia kepada ANZ.

"Bisa saja menjualjual bisnisnya, bukan banknya, silakan saja. Yang penting bank ini tidak dijual, dan dana nasabah akan diselesaikan dengan baik," tambahnya.

Deputi gubernur BI ini juga menyatakan bahwa Barclays saat ini masih mempertahankan bisnis di "investment banking" dengan mempertahankan Barclays Capital tetap beroperasi di Indonesia.
(T.ANT/P003)