Jakarta (ANTARA News) - Sipilis atau penyakit kelamin menyebar empat kali lebih besar dari semula di Sunderland, Durham dan Teesside, tiga wilayah yang menjadi pengakses Facebook paling banyak di Inggris, demikian The Telegraph edisi 24 Maret lalu.

Profesor Peter Kelly, Direktur Kesehatan Masyarakat di Teesside, mengklaim bahwa stafnya menemukan kaitan antara situs jejaring sosial dengan menyebar cepatnya bakteri sipilis, khususnya di kalangan perempuan muda.

"Sipilis adalah penyakit yang membinasakan. Siapapun yang melakukan hubungan seks tak aman dengan mitra sesaatnya, menghadapi risiko tinggi (tertular penyakit itu)," kata Peter.

Dia melanjutkan, "Ada peningkatan hingga empat kali lipat pada jumlah penderita sipilis di mana perempuan muda menjadi pihak yang lebih banyak terkena.

"Saya tidak memiliki nama-nama orang yang tertular penyakit itu, hanya gambaran, dan saya mendapati fakta bahwa beberapa dari orang-orang itu bertemu (untuk berkencan) dengan mitra seksnya melalui laman-laman (jejaring sosial) ini.

"Laman-laman jejaring sosial telah membuat orang lebih mudah bertemu untuk melalukan hubungan seks sesaat (casual sex)."

Di Teesside ada 30 kasus sipilis yang tercatat tahun lalu, namun gambaran sebenarnya diperkirakan lebih besar dari itu.

Riset menunjukkan bahwa kalangan muda di Sunderland, Durham dan Teesside, adalah tempat di mana warganya mengakses laman-laman jejaring sosial 25 persen lebih banyak dibandingan wilayah lain di Inggris.

Facebook tentu saja membantah dikait-kaitan dengan penyebaran penyakit kelamin itu.

"Tuduhan bahwa Facebook bertanggungjawab dalam penyebaran sipilis adalah menggelikan. Facebook tidak lebih bertanggungjawab dalam penyebaran STD (penyakit tertular dari hubungan seks), dari tanggungjawab suratkabar terhadap tayangan buruk (porno). Laporan-laporan hari ini terlalu membesar-besarkan komentar profesor itu, dan mengesampingkan perbedaan antara korelasi dan sebab," kata juru bicara Facebook.

"Sebagaimana dipahami 400 juta pengguna Facebook, laman kami bukanlah tempat bertemu orang-orang guna melakukan seks sesaat. Ini adalah tempat teman, keluarga dan rekan sekerja berhubungan dan bercengkerama," demikian sang juru bicara Facebook. (*)

telegraph/jafar sidik