Jakarta (ANTARA) - PT Telkom Indonesia membuka kembali program inkubasi/akselerasi startup digital bernama Indigo Creative Nation dalam upaya mendorong ekonomi digital di tengah pandemi.

"Tujuan utama Indigo Creative Nation ikut membantu memperkuat ekonomi Indonesia, khususnya terkait ekonomi kreatif atau ekonomi digital. Mudah-mudahan Indigo Creative Nation ini turut mengembangkan ekosistem inovasi, khususnya dari berangkat ide kreatif khususnya bidang digital," ujar Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia, Fajrin Rasyid, dalam temu media virtual, Rabu.

Indigo Creative Nation mengusung prinsip kreativitas dalam berbisnis dari mulai nurturing creativity hingga tahap Follow-on-Funding (FoF). Program inkubasi/akselerasi startup digital ini pertama kali diadakan pada tahun 2013 dan secara konsisten untuk batch intake hadir 2 kali setiap tahunnya.

Kali ini, Indigo Batch 2 - 2020 sudah membuka registrasi dari 1 Oktober lalu dan menawarkan pendanaan hingga Rp2 miliar untuk setiap startup yang berhasil melalui proses seleksi serta inkubasi/akselerasi di bawah naungan PT Telkom Indonesia.

Baca juga: UU Cipta Kerja angin segar bagi startup digital

Indigo Creative Nation sendiri menyiapkan program end-to-end untuk inkubasi/akselerasi startup. Program ini telah membina 31.748 talenta digital tersebar di 17 DILo (Digital Innovation Lounge) di seluruh Indonesia.

Setidaknya 177 startup digital telah masuk program inkubasi dan akselerasi pasar yang bertempat di empat DiVa (Digital Valleys) yaitu di Jakarta, Bandung, Jogja dan Makassar.

Indigo Batch 2 - 2020 ini merupakan batch kedua dan terakhir pada 2020. Sebelumnya, pada Indigo Batch 1 - 2020 yang sudah dimulai pada Mei 2020 lalu, tercatat setidaknya 201 startup mendaftar untuk ikut program ini.

Telkom melakukan proses penyaringan dari mulai on desk selection hingga pitching untuk mendapatkan 35 startup. Sebanyak 18 startup kemudian terpilih untuk masuk ke dalam program Indigo Batch 1 - 2020.

Seperti yang telah dilakukan pada batch-batch sebelumnya, Telkom Indonesia juga menyediakan pendanaan hingga Rp2 Miliar untuk Indigo Batch 2 - 2020.

Baca juga: Kominfo fasilitasi akselerasi startup lewat Startup Studio Indonesia

Pendanaan tersebut akan ditujukan untuk pertumbuhan dan tahap awal pengembangan startup. Terdapat enam kategori startup yang akan menjadi fokus Telkom untuk ikut program ini, yaitu logistik, keuangan, pendidikan, perjalanan dan pariwisata, pertanian, dan kesehatan.

Selain pendanaan, startup yang berhasil mengikuti program Indigo Batch 2 - 2020 ini berpeluang untuk mengikuti program-program mentoring, funding, dan synergy yang telah disediakan oleh Telkom.

Bagi startup yang berhasil masuk ke program Indigo Creative Nation ini, Telkom akan memberikan akses ke 180 juta pengguna Telkomsel, 7,5 juta pengguna IndiHome, 200 ribu corporate customer termasuk UMKM Telkom, serta 800 ribu outlet di dalam Telkom Group Market Access Market.

Selain itu, Telkom juga akan memberikan dukungan untuk mendapatkan venture capital and incubator/accelerator di tingkat global.

Beberapa startup yang diinkubasi dan diakselerasi di program Indigo Creative Nation antara lain aplikasi tanda tangan digital PrivyID, aplikasi video analytic berbasis Intelligence Nodeflux, online ticketing system Goers dan platform e-learning bahasa asing Bahaso.

Bagi startup yang ingin mengikuti program Indigo Batch 2 - 2020 ini, Telkom telah membuka pendaftaran dari 1 Oktober lalu hingga 13 November melalui laman indigo.id. Telkom akan melakukan ondesk selection pada 16 - 19 November dan pitching pada tanggal 24 - 26 November.

Baca juga: Telkom hadirkan aplikasi digital untuk tingkatkan daya saing UMKM

Baca juga: Tak lagi diblokir, Telkom-Netflix masih bahas soal konten

Baca juga: Telkom dorong pertumbuhan ekonomi nasional lewat peningkatan TKDN