Semarang (ANTARA) - Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah bersama Badan Pengembangan dan Pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali menggelar Prasidatama 2020 atau pemberian penghargaan kepada instansi atau lembaga dan tokoh yang dinilai berpengaruh di bidang bahasa serta sastra.


"Tujuannya meningkatkan mutu kebahasaan dan kesastraan serta pemakaian dan apresiasinya kepada lembaga atau instansi dan perorangan yang berkomitmen mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia," kata Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Ganjar Harimansyah di Semarang, Rabu.

Ia mengungkapkan Prasidatama 2020 berbeda dengan penghargaan kebahasaan pada tahun sebelumnya karena diberikan kepada tiga lembaga yaitu rumah sakit kabupaten/kota, kepolisian resor, dan perguruan tinggi di wilayah Provinsi Jateng.

Menurut dia, ketiga lembaga tersebut dinilai telah menerapkan penggunaan Bahasa Indonesia di ruang publik dengan baik dan benar.

Baca juga: Kamus digital Bali raih penghargaan UNESCO

Baca juga: Pembelajar Bahasa Jepang dapat penghargaan Nagayama Kazuko

Ganjar menegaskan bahwa pemberian penghargaan ini bukanlah ajang lomba atau sekadar memilih yang terbaik dari aspek penilaian.

"Penghargaan yang kami berikan merupakan perwujudan misi Balai Bahasa Jawa Tengah untuk menghadirkan teladan-teladan dalam penggunaan dan pengutamaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara serta mengapresiasi kerja keras para sastrawan yang telah menghasilkan karya untuk pemajuan sastra di Jateng," ujarnya.

Pada pemberian penghargaan Prasidatama 2020 yang digelar di Hotel Patra Jasa, RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang menerima penghargaan penggunaan Bahasa Indonesia di rumah sakit.

Polres Wonosobo menerima penghargaan penggunaan Bahasa Indonesia di kepolisian resor, Universitas Pekalongan mendapat penghargaan Prasidatama.

Penghargaan Prasidatama kategori sastra antologi puisi diterima oleh Achiar M. Permana dengan karyanya Sepasang Amandava, penghargaan kategori sastra antologi cerpen diberikan kepada S.N. Ratmana dengan karyanya Soetji Lelaki Tua Dalam Tiga Peristiwa, sedangkan novel berjudul Gandayoni karya Saroni Asikin mendapat penghargaan kategori sastra novel.

Sementara itu, Kapolres Wonosobo AKBP Fannky Sugiharto yang menerima salah satu penghargaan Prasidatama 2020 mengatakan bahwa jajarannya berkomitmen menerapkan Bahasa Indonesia secara benar.

"Memang itu diperhatikan, salah satunya penulisan nama jalan di baliho atau spanduk yang menggunakan kata Jalan, bukan disingkat Jl," katanya.*

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta raih penghargaan Reksa Bahasa

Baca juga: Angkot NTT dianugerahi penghargaan berbahasa Indonesia yang benar