Bengkalis (ANTARA News) - Sebanyak 18 rumah milik warga dan satu sekolah di Desa Kembung Luar, Kecamatan Bintan, Kabupaten Bengkalis, Riau, Kamis sekitar pukul 12.00 WIB rusak diterjang angin puting beliung.

Informasi yang dihimpun di tempat peristiwa menyebutkan, pada Kamis siang kondisi cuaca di sana sedang dilanda hujan deras disertai angin kencang yang datang dari arah laut.

Angin tersebut menurut salah seorang korban, Normahm (34), warga Dusun Permai, berbentuk kuncir berwarna hitam.

"Tiba-tiba angin kuncir itu menerbangkan atap rumah saya ini, sehingga kami ketakutan. Setelah diterjang angin, posisi rumah saya juga menjadi miring dan membahayakan untuk ditinggali," kata Normah.

Selain Normah, hal yang sama juga terjadi pada rumah warga lainnya di dua dusun tersebut, seperti rumah Akijak (33), Anwar (50), Jaman (46), Zulkifli (59) dan Retno (34).

Selain merusak rumah warga, peristiwa tersebut sontak membuat kaget warga tidak hanya di Desa yang dilanda puting beliung itu saja, namun juga sampai ke beberapa Kecamatan tetangga seperti Kecamatan Bantan bahkan hingga kota Bengkalis.

Sementara itu Camat Bantan, Asnurial ketika dikonfirmasi Kamis malam membenarkan adanya angin puting beliung yang merusak beberapa rumah warga.

Ditanya berapa rumah yang mengalami kerusakan, ia memperkirakan sekitar 14 buah rumah rusak berat, empat rusak ringan karena hanya mengalami kerusakan atap.

"Selain rumah warga ada satu sekolah SMPN Kembung yang mengalami kerusakan. Kerusakan di SMPN itu antara lain atap sekolah, ruang laboratorium, pintu sekolah yang terdiri atas sembilan lokal itu ikut rusak," kata Asnurial.

Menurut camat, selain ruang belajar dan bangunan sekolah itu, dua unit perumahan guru di samping sekolah tersebut juga mengalami kerusakan pada bagian atap.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bengkalis, Sya`ari yang dikonfirmasi di kantornya membenarkan telah mendapatkan informasi tersebut.

Dia mengaku telah memerintahkan stafnya untuk memeriksa kondisi sekolah tersebut dengan mengajak konsultan.

"Kita tidak mau aktivitas belajar mengajar terganggu, apalagi pada Senin (29/3) nanti akan dilaksanakan ujian nasional (UN) untuk SMP. Kalau memang kondisinya tidak memungkinkan akan segera kita perbaiki secepatnya," ungkap Sya`ari.

Pihak Pemkab Bengkalis melalui Dinas Kesejahteraan Sosial (Diskesos) masih melakukan inventarisir data rumah yang rusak.

"Kalau memang banyak rumah yang tidak bisa ditempati dan harus diperbaiki terlebih dahulu, kita siapkan tenda penampungan. Tapi kita akan cek dulu ke lapangan," ujar Mukhlis, staf Diskesos Bengkalis. (FZR/K004)