Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman kembali berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa (20/10/2020), memperpanjang penurunan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt terpangkas 0,92 persen atau 117,71 poin, menjadi menetap di 12.736,95 poin. Indeks DAX 30 melemah 0,42 persen atau 54,33 poin menjadi 12.854,66 poin pada Senin (19/10/2020), setelah terangkat 1,62 persen atau 205,24 poin menjadi 12.908,99 poin pada Jumat (16/10/2020), dan terjungkal 2,49 persen atau 324,31 poin menjadi 12.703,75 poin pada Kamis (15/10/2020).
Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks DAX 30, sebanyak 22 saham mengalami kerugian dan hanya delapan saham yang berhasil mencatat keuntungan.
Perusahaan pemasok peralatan dialisis ginjal Fresenius Medical mengalami kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpuruk 5,52 persen.
Diikuti oleh penyelenggara pasar untuk perdagangan saham dan sekuritas Deutsche Boerse Group dan perusahaan perawatan kesehatan Eropa Fresenius SE, yang masing-masing turun 3,41 persen dan 2,83 persen.
Sementara itu, perusahaan produsen mesin pesawat terbang MTU Aero menguat 3,26 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer), dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan jasa keuangan dan perbankan terkemuka Jerman Deutsche Bank serta perusahaan perawatan pribadi Beiersdorf, yang masing-masing naik 1,88 persen dan 0,92 persen.
Perusahaan perangkat lunak multinasional SAP adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari, dengan nilai transaksi mencapai 250,53 juta euro (295,88 juta dolar AS).
Baca juga: Saham Jerman berbalik lebih rendah, indeks DAX 30 tergerus 0,42 persen
Baca juga: Saham Jerman berbalik naik tajam, Indeks DAX 30 terangkat 1,62 persen
Saham Jerman kembali merosot dengan indeks DAX terpangkas 0,92 persen
21 Oktober 2020 05:47 WIB
Dokumentasi. Logo bank Jerman Deutsche di Koln, Jerman. REUTERS/Wolfgang Rattay (Reuters)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: