Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memutuskan untuk menunda proses negosiasi perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan Australia dan Selandia Baru serta EFTA (European Free Trade Association) untuk memberikan tambahan waktu sosialisasi bagi masyarakat dan pengusaha.

"Kami belum memutuskan untuk mulai melakukan negosiasi FTA dengan Australia, Selandia Baru dan EFTA," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di Jakarta, Kamis.

Menurut Mendag, pemerintah akan melakukan sosialisasi menyeluruh kepada masyarakat dan pengusaha agar tidak terjadi kekhawatiran berlebihan seperti yang terjadi pada kasus ASEAN-China FTA.

"Kita masih proses sosialisasi. Kita ingin ada waktu yang cukup untuk mensosialisasikan akan apa yang kita akan lakukan," ujarnya.

Saat ini, Mendag mengatakan proses persiapan negosiasi telah terkoordinasi bersama dengan instansi pemerintah lain termasuk asosiasi pengusaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia.

Ia memastikan proses sosialisai yang dibutuhkan tidak akan memakan waktu lama hingga lima tahun.

Mendag membantah kesan bahwa Indonesia mulai menahan diri dari penandatanganan FTA. "Tidak, tetapi seperti diketahui, ini langkah baru, jadi butuh waktu untuk penjelasan mengenai positif dan benefit, serta kalau ada hal-hal yang dikhawatirkan," tuturnya.

Mendag menambahkan pemerintah akan melibatkan pengusaha dalam proses negosiasi agar tidak terjadi lagi keluhan ketika FTA diimplementasikan. (E014/R009))