Setahun Jokowi-Ma'ruf
Moeldoko: Seluruh menteri berpegang pada lima arahan Presiden
20 Oktober 2020 21:20 WIB
Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal (kanan) memimpin apel gabungan lengkap dengan atribut protokol kesehatan COVID-19 yang diikuti Aparatur Sipil Negara (ASN) Provinsi Papua di halaman kantor Gubernur Papua, Jayapura, Papua, Senin (8/6/2020). ANTARA FOTO/Gusti Tanati/wsj/aa.
Jakarta (ANTARA) -
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju berpegang pada lima arahan Presiden Joko Widodo.
"Ada lima arahan Presiden. Itu semua telah dirangkum menjadi sebuah Program Kerja 2019-2024. Sebuah pedoman yang selalu kita pegang, lima arahan Presiden," ujar Moeldoko dalam "talk show" bertajuk Setahun Jokowi-Ma'ruf, di salah satu tv swasta, Jakarta, Selasa malam.
Moeldoko mengatakan lima arahan Presiden yakni pertama menempatkan SDM sebagai penjuru prioritas, kedua melanjutkan pembangunan infrastruktur dalam upaya mengkonektivitaskan area produksi khususnya area kawasan ekonomi khusus dan pertumbuhan pariwisata, ketiga penyederhanaan regulasi, keempat penyederhanaan birokrasi, dan kelima transformasi ekonomi.
Baca juga: Lima capaian strategis setahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf versi KSP
Dia mengatakan terkait pembangunan SDM, Presiden memikirkan rakyat sejak dari dalam kandungan. Dia mengatakan pembangunan SDM ke depan diarahkan untuk mewujudkan SDM yang unggul.
Bahkan, kata dia, Presiden juga memikirkan masalah "stunting" dengan sangat rigid.
"Belum lagi angka kematian ibu. Presiden juga memikirkan bagaimana anak sekolah, maka ada Kartu Indonesia Pintar. Setelah itu bagaimana kesehatannya, ada BPJS yang luar biasa, mungkin satu-satunya di dunia," kata dia.
Terkait penyederhanaan regulasi, kata dia, Presiden memberikan arahan agar regulasi tumpang tindih dan perizinan panjang dibenahi dengan fokus menyederhanakan agar dapat merespons cepat perkembangan.
Baca juga: Moeldoko: Presiden impikan wajah baru Indonesia
"Kalau tidak, kita akan ketinggalan zaman. Maka lahir omnibus law, " ujar dia.
Selanjutnya, kata dia, terkait reformasi birokrasi pemerintah mencanangkan birokrasi digital melayani dengan memendekkan struktur agar tidak berbelit-belit, sehingga memberikan kemudahan siapapun mengurus sesuatu.
"Bukan hanya kemudahan investasi, tapi semua kehidupan masyarakat menjadi mudah. Membuat KTP mudah, membuat perusahaan mudah, membuat koperasi, kenapa dipersulit," ujar dia.
Adapun mengenai transformasi ekonomi, Indonesia yang dulu senang mengekspor bahan baku sekarang dipaksakan dengan segala upaya semaksimal mungkin mengelola hilir dan ekonomi digital pun menjadi keharusan.
Baca juga: Moeldoko sebut Presiden berani ambil jalan terjal menanjak
Dia mengatakan bahwa Presiden memberikan perhatian agar lima arahannya itu betul-betul menjadi pegangan kabinet dalam menjalankan tugas.
"Itu lima hal yang selama ini telah ditekuni dengan baik oleh para menteri dan saya mengontrol dari waktu ke waktu," ujar Moeldoko.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju berpegang pada lima arahan Presiden Joko Widodo.
"Ada lima arahan Presiden. Itu semua telah dirangkum menjadi sebuah Program Kerja 2019-2024. Sebuah pedoman yang selalu kita pegang, lima arahan Presiden," ujar Moeldoko dalam "talk show" bertajuk Setahun Jokowi-Ma'ruf, di salah satu tv swasta, Jakarta, Selasa malam.
Moeldoko mengatakan lima arahan Presiden yakni pertama menempatkan SDM sebagai penjuru prioritas, kedua melanjutkan pembangunan infrastruktur dalam upaya mengkonektivitaskan area produksi khususnya area kawasan ekonomi khusus dan pertumbuhan pariwisata, ketiga penyederhanaan regulasi, keempat penyederhanaan birokrasi, dan kelima transformasi ekonomi.
Baca juga: Lima capaian strategis setahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf versi KSP
Dia mengatakan terkait pembangunan SDM, Presiden memikirkan rakyat sejak dari dalam kandungan. Dia mengatakan pembangunan SDM ke depan diarahkan untuk mewujudkan SDM yang unggul.
Bahkan, kata dia, Presiden juga memikirkan masalah "stunting" dengan sangat rigid.
"Belum lagi angka kematian ibu. Presiden juga memikirkan bagaimana anak sekolah, maka ada Kartu Indonesia Pintar. Setelah itu bagaimana kesehatannya, ada BPJS yang luar biasa, mungkin satu-satunya di dunia," kata dia.
Terkait penyederhanaan regulasi, kata dia, Presiden memberikan arahan agar regulasi tumpang tindih dan perizinan panjang dibenahi dengan fokus menyederhanakan agar dapat merespons cepat perkembangan.
Baca juga: Moeldoko: Presiden impikan wajah baru Indonesia
"Kalau tidak, kita akan ketinggalan zaman. Maka lahir omnibus law, " ujar dia.
Selanjutnya, kata dia, terkait reformasi birokrasi pemerintah mencanangkan birokrasi digital melayani dengan memendekkan struktur agar tidak berbelit-belit, sehingga memberikan kemudahan siapapun mengurus sesuatu.
"Bukan hanya kemudahan investasi, tapi semua kehidupan masyarakat menjadi mudah. Membuat KTP mudah, membuat perusahaan mudah, membuat koperasi, kenapa dipersulit," ujar dia.
Adapun mengenai transformasi ekonomi, Indonesia yang dulu senang mengekspor bahan baku sekarang dipaksakan dengan segala upaya semaksimal mungkin mengelola hilir dan ekonomi digital pun menjadi keharusan.
Baca juga: Moeldoko sebut Presiden berani ambil jalan terjal menanjak
Dia mengatakan bahwa Presiden memberikan perhatian agar lima arahannya itu betul-betul menjadi pegangan kabinet dalam menjalankan tugas.
"Itu lima hal yang selama ini telah ditekuni dengan baik oleh para menteri dan saya mengontrol dari waktu ke waktu," ujar Moeldoko.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: