Jakarta (ANTARA) - Setahun Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, pemerintah terus berupaya mengejar investasi infrastruktur agar dapat memenuhi standar global.

"Pada tahun 2015, nilai stok inf rastruktur Indonesia angkanya 35 persen. Dalam kurun waktu empat tahun naik 8 persen," demikian kutipan dari dari Buku Laporan Tahunan 2020, Peringatan Setahun Jokowi-Ma'ruf: Bangkit Untuk Indonesia Maju, di Jakarta, Selasa.

Angka ini akan terus digenjot mengejar ketertinggalan standar global minimal sebesar 70 persen.

Menurut laporan World Economic Forum pada 2019, posisi daya saing infrastruktur Indonesia terhadap negara-negara di Asia berada pada peringkat 72 dari 140 negara dalam penilaian index daya saing infrastruktur. Dalam wilayah ASEAN dan China posisi indeks daya saing Indonesia berada di peringkat kelima setelah Singapura, Malaysia, China, dan Thailand.

Dengan demikian Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menekankan pentingnya solusi alternatif pembiayaan infrastruktur dalam rangka mempercepat pembangunan stok infrastruktur di Indonesia.

Mengacu pada visi Kementerian PUPR yakni terwujudnya infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang andal dalam mendukung Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong telah ditetapkan visi 2030 yang dijabarkan dalam tiga target kementerian yaitu pembangunan bendungan multifungsi untuk memenuhi kapasitas tampung 120 meter kubik per kapita per tahun.

Kemudian memenuhi kebutuhan 100 persen hunian cerdas atau smart living, serta pembangunan jalan 99 persen mantap dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya material lokal serta menggunakan teknologi recycle yang terintegrasi antarmoda.

Badan Koordinasi Modal sendiri mencatat sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi menerima investasi tertinggi dengan nilai Rp49,3 triliun atau 23,4 persen dari total realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) periode triwulan I 2020.

Capaian sektor infrastruktur itu bertahan sejak tahun sebelumnya dengan realisasi investasi Rp139 triliun atau 17,2 persen dari total realisasi investasi sepanjang tahun 2019.

Berdasarkan data 2016-2020, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi mulai masuk menjadi peringkat lima tertinggi sejak tahun 2017 di mana hal ini menandakan pembangunan infrastruktur mulai berjalan. Kegiatan investasi yang ada di dalamnya antara lain pembangunan jalan tol.

"Ketersediaan infrastruktur mempercepat ekspansi ekonomi. Stok infrastruktur Indonesia terhadap PDB naik drastis," demikian dikutip dari Buku Laporan Tahunan 2020, Peringatan Setahun Jokowi-Ma'ruf: Bangkit Untuk Indonesia Maju.
Baca juga: Kementerian PUPR usulkan 9 jalan tol masuk Proyek Strategis Nasional
Baca juga: Kementerian PUPR: 210, 3 km jalan tol telah beroperasi sepanjang 2020