London (ANTARA News) - Harga minyak jatuh pada Rabu, karena dolar AS melonjak terhadap euro di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai krisis utang yang melanda Yunani dan Portugal, kata para pedagang.

Minyak mentah berjangka tertekan lebih lanjut oleh data resmi yang menunjukkan stok minyak mentah pekan lalu melambung di Amerika Serikat, negara konsumen energi terbesar dunia.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Mei, turun 1,30 dolar menjadi 80,61 dolar per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei merosot 1,13 dolar menjadi 79,57 dolar pada akhir perdagangan London.

"Korelasi antara minyak dan dolar telah menguat selama beberapa minggu lalu," kata analis Bank ANZ Serene Lim.

Penguatan greenback membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah, sehingga mengurangi permintaan.

Euro jatuh pada Rabu menjadi di bawah 1,34 dolar untuk pertama kalinya dalam lebih dari 10 bulan, terpukul oleh pembicaraan tentang kesepakatan IMF yang mempimpin bantuan untuk Yunani dan penurunan peringkat utang jangka panjang Portugal, kata analis.

Mata uang tunggal Eropa merosot ke 1,3329 dolar di perdagangan siang London - titik terendah sejak 7 Mei 2009.

Euro turun taja, di tengah memuncaknya spekulasi bahwa Uni Eropa akan memanggil IMF untuk membantu Yunani keluar dari lilitan utang, sebuah langkah yang dilihat sebagai pengakuan kelemahan Eropa.

Euro juga di bawah tekanan dari penurunan peringkat kredit di Portugal.

Kemudian pada Rabu, Departemen Energi AS mengatakan bahwa persediaan minyak mentah AS melompat 7,3 juta barel dalam pekan hingga 19 Maret - lebih dari lima kali lebih tinggi dari perkiraan oleh para analis, menurut Dow Jones Newswires.

"Ini adalah delapan minggu berturut-turut kenaikan stok minyak mentah, yang sekarang mendekati level rekor tertinggi 2.009, jauh di atas puncak rentang 2002/2008," catat analis pasar minyak Credit Agricole CIB, Christophe Barret.

"Secara keseluruhan, statistik minggu ini tidak mengubah gambaran global. Permintaan masih lemah, stok akan meningkat dan penyuling harus menjaga berjalan rendah ketika mereka keluar dari perawatan dalam beberapa minggu mendatang."

"Setelah pemeliharaan berat pada Februari dan Maret, kilang AS diperkirakan membagi dua pada April. Ini masih harus dilihat apakah mereka akan mampu menemukan jalan keluar untuk meningkatkan produksi mereka," Barret menambahkan.

Harga minyak telah maju mendekati 82 dolar pada Selasa, terangkat oleh keuntungan di pasar saham AS setelah laporan dari National Association of Realtors menunjukkan penjualan rumah yang sudah ada jatuh kurang dari perkiraan pada Februari. (ANT/A038)