Makassar (ANTARA News) - Laporan pertanggungjawaban Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2004-2009 yang disampaikan dalam Muktamar ke-32 NU di Makassar, Rabu malam, diterima secara bulat oleh seluruh peserta muktamar.

Laporan pertanggungjawaban tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi beserta pengurus lengkap dewan harian PBNU dari jajaran syuriyah dan tanfidziyah.

Dalam sidang yang dipimpin Katib Aam Syuriyah PBNU KH Nasarudin Umar itu, Hasyim menyampaikan laporan terkait pelaksanaan sepuluh program yang diamanatkan dalam Muktamar ke-31 di Asrama Haji Donohudan, Solo, pada 2004.

Ke-10 program itu meliputi penataan organisasi, penerapan teknologi informasi, peningkatan ekonomi, peningkatan kualitas pendidikan, pelayanan sosial, membangun jaringan kerja nasional dan internasional, supremasi hukum dan keadilan, pemberdayaan politik warga, pengembangan dakwah dan pemikiran kritis keagamaan, dan peningkatan penggalian dana.

Khusus mengenai berbagai kegiatan internasional yang diselenggarakan oleh PBNU, seperti International

Conference of Islamic Scholar (ICIS), disampaikan agak panjang lebar.

Menurut Hasyim, kegiatan internasional itu dimaksudkan untuk mengembangkan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah ala NU kepada dunia.

"Ternyata ajaran NU ini diterima oleh dunia. Jadi kalau saya simpulkan, NU ini memang baik dari sisi ajaran dan nilai- nilainya, tapi ruwet orang-orangnya," kelakar Hasyim.

Setelah dua kali memastikan bahwa peserta muktamar menyatakan menerima laporan pertanggungjawaban itu, pimpinan sidang KH Nasaruddin Umar pun mengetok palu.

Untuk melengkapi laporan pertanggungjawaban tertulis itu, pada sesi istirahat selama sekitar 15 menit, diputarkan sebagian laporan pertanggungjawaban dalam bentuk audio visual.

Usai istirahat, sidang pleno dilanjutkan dengan pemandangan umum oleh perwakilan pengurus wilayah seluruh Indonesia.
(S024/R009)