PLN Situbondo bantu 3.000 bibit lobster untuk pembudidaya
20 Oktober 2020 16:03 WIB
Manajer UPT3 PLN Situbondo Moch Abdul Basid (kiri) secara simbolis melepas bibit lobster di lokasi budi daya ikan keramba di Kawasan Wisata Kampung Kerapu Situbondo. Selasa (20/10/2020) (Novi H.)
Situbondo (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memberikan bantuan sekitar 3.000 bibit lobster kepada Perkumpulan Pembudidaya Ikan Keramba (PPiK) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, yang saat ini tengah lesu karena harga kerapu anjlok.
Manajer UPT3 PLN Situbondo Moch Abdul Basid Nurul Fauzi di sela acara penyerahan bantuan bibit lobster di kawasan Wisata Kampung Kerapu Situbondo, Selasa mengatakan bantuan bibit lobster kepada pembudidaya ikan keramba ini sebagai bentuk kepedulian PLN melalui program PLN Peduli dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
"Harapan pemberian batuan bibit lobster kepada pembudidaya ikan kerapu, bagaimana mereka bisa mencari alternatif yakni budi daya lobster, mengingat harga kerapu mengalami penurunan harga yang sangat drastis," ujarnya.
Selain memberikan bantuan bibit lobster kepada pembudidaya ikan keramba, PLN juga memberikan sekitar 4.000 bibit kerapu dan 2.000 bibit ikan kakap putih, dengan total nilai batuan mencapai sekitar Rp67.000.000.
"Semoga bantuan bibit lobster, kerapu dan kakap ini bisa membantu dalam pemulihan ekonomi pembudidaya ikan keramba di tengah pandemi COVID-19," ujar Abdul Basid.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Pambudidaya Ikan Keramba (PPIK) Situbondo Hartoyo Setiawan mengaku pembudidaya kerapu sangat terpuruk seiring anjloknya harga kerapu selama ini.
Ia menyebutkan, harga kerapu yang dulunya bisa mencapai sekitar Rp110.000 hingga Rp120.000 per kilogram, kini turun drastis hanya dihargai Rp45.000 per kilogram.
"Dengan adanya bantuan bibit lobster ini, tentunya sangat membantu pembudidaya ikan keramba. Dan harga lobster lumayan tinggi meskipun tidak stagnan, yakni mencapai Rp400.000 hingga Rp500.000 per kilogram," katanya.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo Sopan Efendi mengemukakan bahwa di situasi pandemi yang melanda dunia, juga berdampak ke pembudidaya ikan kerapu terpuruk dan pangsa pasarnya juga sangat sulit.
"Budi daya lobster mampu mengangkat keterpurukan pembudidaya ikan keramba, mengingat kebutuhan lokal lobster cukup tinggi, dan harga lobster lumayan bagus dibandingkan dengan harga kerapu yang harganya tidak bisa terangkat naik, ini menjanjikan," kata Sopan.
Manajer UPT3 PLN Situbondo Moch Abdul Basid Nurul Fauzi di sela acara penyerahan bantuan bibit lobster di kawasan Wisata Kampung Kerapu Situbondo, Selasa mengatakan bantuan bibit lobster kepada pembudidaya ikan keramba ini sebagai bentuk kepedulian PLN melalui program PLN Peduli dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
"Harapan pemberian batuan bibit lobster kepada pembudidaya ikan kerapu, bagaimana mereka bisa mencari alternatif yakni budi daya lobster, mengingat harga kerapu mengalami penurunan harga yang sangat drastis," ujarnya.
Selain memberikan bantuan bibit lobster kepada pembudidaya ikan keramba, PLN juga memberikan sekitar 4.000 bibit kerapu dan 2.000 bibit ikan kakap putih, dengan total nilai batuan mencapai sekitar Rp67.000.000.
"Semoga bantuan bibit lobster, kerapu dan kakap ini bisa membantu dalam pemulihan ekonomi pembudidaya ikan keramba di tengah pandemi COVID-19," ujar Abdul Basid.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Pambudidaya Ikan Keramba (PPIK) Situbondo Hartoyo Setiawan mengaku pembudidaya kerapu sangat terpuruk seiring anjloknya harga kerapu selama ini.
Ia menyebutkan, harga kerapu yang dulunya bisa mencapai sekitar Rp110.000 hingga Rp120.000 per kilogram, kini turun drastis hanya dihargai Rp45.000 per kilogram.
"Dengan adanya bantuan bibit lobster ini, tentunya sangat membantu pembudidaya ikan keramba. Dan harga lobster lumayan tinggi meskipun tidak stagnan, yakni mencapai Rp400.000 hingga Rp500.000 per kilogram," katanya.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo Sopan Efendi mengemukakan bahwa di situasi pandemi yang melanda dunia, juga berdampak ke pembudidaya ikan kerapu terpuruk dan pangsa pasarnya juga sangat sulit.
"Budi daya lobster mampu mengangkat keterpurukan pembudidaya ikan keramba, mengingat kebutuhan lokal lobster cukup tinggi, dan harga lobster lumayan bagus dibandingkan dengan harga kerapu yang harganya tidak bisa terangkat naik, ini menjanjikan," kata Sopan.
Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinariyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: