KBRI promosikan 'Trade Expo Indonesia' Virtual 2020 di Pakistan
20 Oktober 2020 14:43 WIB
Pihak KBRI Islamabad mensosialisasikan dan mempromosikan Trade Expo Indonesia (TEI) Virtual 2020 yang akan dilaksanakan pada 10-16 November kepada para pelaku usaha Pakistan. (ANTARA/HO-KBRI Islamabad)
Jakarta (ANTARA) - KBRI Islamabad di Pakistan mempromosikan dan mensosialisasikan pameran dagang Indonesia, Trade Expo Indonesia (TEI) Virtual 2020, secara masif melalui berbagai jalur dan media untuk mendorong partisipasi para pelaku usaha di negara itu.
Pihak KBRI mengirimkan informasi dan mempublikasikan berbagai bahan promosi TEI Virtual 2020 kepada kamar dagang dan industri (KADIN) Pakistan serta seluruh asosiasi bisnis dan serikat importir di Pakistan, demikian disampaikan dalam keterangan tertulis KBRI Islamabad yang diterima di Jakarta, Selasa.
KBRI Islamabad juga melakukan pendekatan secara langsung kepada para pelaku usaha yang merupakan importir komoditas potensial, salah satunya adalah pertemuan dengan Bilal Waheed beserta kolega yang merupakan importir batu bara sebagai sumber energi industri tekstil yang dimilikinya di Kota Faisalabad pada Senin (19/10).
Faisalabad merupakan kota maju terbesar kedua di Provinsi Punjab yang memiliki kawasan industri strategis, salah satunya industri tekstil. Dalam pertemuan diperoleh informasi bahwa industri tekstil di Faisalabad memerlukan pasokan energi yang cukup besar untuk menopang produksi.
"Batu bara merupakan salah satu kebutuhan utama untuk menjalankan industri tekstil di Pakistan. Kebutuhan batu bara akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan listrik dan upaya mendorong kinerja produksi tekstil sebagai komoditas ekspor utama Pakistan," ujar Bilal.
Ekspor batu bara Indonesia ke Pakistan pada 2019 tercatat mencapai 2,5 juta ton, yakni senilai 227 juta dolar AS.
Trade Expo Indonesia (TEI) sebagai salah satu pameran dagang terbesar selalu mendapatkan perhatian dari para pebisnis Pakistan. Tidak kurang dari 40 pelaku bisnis dari seluruh pelosok Pakistan hadir sebagai pembeli potensial pada ajang tahunan tersebut.
Tahun ini, pandemi COVID-19 membuat Indonesia mengubah format pelaksanaan TEI ke-35 menjadi sebuah pameran virtual selama 7 hari pada 10-16 November 2020.
Para pengunjung dari seluruh negara di dunia, selain bisa melihat dan berinteraksi langsung dengan exhibitor lokal, juga diberi kesempatan terlibat dalam business matching dan forum bisnis secara virtual. Calon pengunjung internasional bisa berpartisipasi tanpa dipungut biaya.
Peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan Indonesia-Pakistan menunjukkan tren positif. Hal itu ditandai dengan semakin meningkatnya intensitas interaksi antarkalangan pelaku bisnis kedua negara dalam menggali potensi ekonomi lebih jauh.
Pada 2019, total nilai perdagangan Indonesia dengan Pakistan mencapai 2,3 miliar dolar AS dengan surplus di pihak Indonesia sebesar 1,9 miliar dolar AS.
Baca juga: Jaga pasar, KBRI Islamabad perkuat koordinasi dengan importir sawit
Baca juga: KBRI dorong penguatan kerja sama ekonomi RI-Pakistan di tengah wabah
Baca juga: KBRI bertemu importir Pakistan amankan pangsa pasar minyak sawit
Pihak KBRI mengirimkan informasi dan mempublikasikan berbagai bahan promosi TEI Virtual 2020 kepada kamar dagang dan industri (KADIN) Pakistan serta seluruh asosiasi bisnis dan serikat importir di Pakistan, demikian disampaikan dalam keterangan tertulis KBRI Islamabad yang diterima di Jakarta, Selasa.
KBRI Islamabad juga melakukan pendekatan secara langsung kepada para pelaku usaha yang merupakan importir komoditas potensial, salah satunya adalah pertemuan dengan Bilal Waheed beserta kolega yang merupakan importir batu bara sebagai sumber energi industri tekstil yang dimilikinya di Kota Faisalabad pada Senin (19/10).
Faisalabad merupakan kota maju terbesar kedua di Provinsi Punjab yang memiliki kawasan industri strategis, salah satunya industri tekstil. Dalam pertemuan diperoleh informasi bahwa industri tekstil di Faisalabad memerlukan pasokan energi yang cukup besar untuk menopang produksi.
"Batu bara merupakan salah satu kebutuhan utama untuk menjalankan industri tekstil di Pakistan. Kebutuhan batu bara akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan listrik dan upaya mendorong kinerja produksi tekstil sebagai komoditas ekspor utama Pakistan," ujar Bilal.
Ekspor batu bara Indonesia ke Pakistan pada 2019 tercatat mencapai 2,5 juta ton, yakni senilai 227 juta dolar AS.
Trade Expo Indonesia (TEI) sebagai salah satu pameran dagang terbesar selalu mendapatkan perhatian dari para pebisnis Pakistan. Tidak kurang dari 40 pelaku bisnis dari seluruh pelosok Pakistan hadir sebagai pembeli potensial pada ajang tahunan tersebut.
Tahun ini, pandemi COVID-19 membuat Indonesia mengubah format pelaksanaan TEI ke-35 menjadi sebuah pameran virtual selama 7 hari pada 10-16 November 2020.
Para pengunjung dari seluruh negara di dunia, selain bisa melihat dan berinteraksi langsung dengan exhibitor lokal, juga diberi kesempatan terlibat dalam business matching dan forum bisnis secara virtual. Calon pengunjung internasional bisa berpartisipasi tanpa dipungut biaya.
Peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan Indonesia-Pakistan menunjukkan tren positif. Hal itu ditandai dengan semakin meningkatnya intensitas interaksi antarkalangan pelaku bisnis kedua negara dalam menggali potensi ekonomi lebih jauh.
Pada 2019, total nilai perdagangan Indonesia dengan Pakistan mencapai 2,3 miliar dolar AS dengan surplus di pihak Indonesia sebesar 1,9 miliar dolar AS.
Baca juga: Jaga pasar, KBRI Islamabad perkuat koordinasi dengan importir sawit
Baca juga: KBRI dorong penguatan kerja sama ekonomi RI-Pakistan di tengah wabah
Baca juga: KBRI bertemu importir Pakistan amankan pangsa pasar minyak sawit
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020
Tags: