Pelaku pasar masih "wait and see", IHSG berpotensi melemah
20 Oktober 2020 09:47 WIB
Ilustrasi - Sejumlah pengunjung duduk berlatar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aa.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi berpotensi melemah seiring aksi "wait and see" yang masih dilakukan oleh para pelaku pasar.
IHSG dibuka melemah 5,42 poin atau 0,11 persen ke posisi 5.120,91, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,91 poin atau 0,12 persen ke posisi 789,54.
"Minimnya sentimen positif, IHSG rawan terkoreksi, pelaku pasar agar berhati-hati," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Selasa.
Baca juga: IHSG awal pekan ditutup naik seiring penguatan bursa saham kawasan
Semalam bursa AS ditutup melemah. Pelaku pasar mencermati stimulus yang masih maju mundur belum mencapai kesepakatan menjelang pemilu yang semakin dekat. Keputusan stimulus fiskal AS akan mencapai batas tenggat waktu terakhir pada 20 Oktober waktu AS.
Sentimen lainnya, tingkat penyebaran kasus COVID-19 kembali melonjak di benua Eropa membuat pemangku kebijakan mengambil langkah pembatasan lebih ketat di Inggris, Prancis dan Italia. Kasus COVID-19 diseluruh dunia telah menembus angka 40 juta.
Sementara itu, kasus baru COVID-19 dalam negeri Senin diumumkan melandai menjadi 3.373 kasus dari hari sebelumnya 4.105 kasus. Hingga kini Indonesia telah mencatat total kasus COVID-19 mencapai sekitar 365 ribu kasus.
Baca juga: Wall Street jatuh, batas waktu stimulus mendekati tanpa kesepakatan
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 75,81 poin atau 0,32 persen ke 23.695,32, indeks Hang Seng turun 13,76 poin atau 0,06 persen ke 24.528,5, dan indeks Straits Times terkoreksi 13,13 atau 0,52 ke 2.530,44.
IHSG dibuka melemah 5,42 poin atau 0,11 persen ke posisi 5.120,91, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,91 poin atau 0,12 persen ke posisi 789,54.
"Minimnya sentimen positif, IHSG rawan terkoreksi, pelaku pasar agar berhati-hati," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Selasa.
Baca juga: IHSG awal pekan ditutup naik seiring penguatan bursa saham kawasan
Semalam bursa AS ditutup melemah. Pelaku pasar mencermati stimulus yang masih maju mundur belum mencapai kesepakatan menjelang pemilu yang semakin dekat. Keputusan stimulus fiskal AS akan mencapai batas tenggat waktu terakhir pada 20 Oktober waktu AS.
Sentimen lainnya, tingkat penyebaran kasus COVID-19 kembali melonjak di benua Eropa membuat pemangku kebijakan mengambil langkah pembatasan lebih ketat di Inggris, Prancis dan Italia. Kasus COVID-19 diseluruh dunia telah menembus angka 40 juta.
Sementara itu, kasus baru COVID-19 dalam negeri Senin diumumkan melandai menjadi 3.373 kasus dari hari sebelumnya 4.105 kasus. Hingga kini Indonesia telah mencatat total kasus COVID-19 mencapai sekitar 365 ribu kasus.
Baca juga: Wall Street jatuh, batas waktu stimulus mendekati tanpa kesepakatan
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 75,81 poin atau 0,32 persen ke 23.695,32, indeks Hang Seng turun 13,76 poin atau 0,06 persen ke 24.528,5, dan indeks Straits Times terkoreksi 13,13 atau 0,52 ke 2.530,44.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020
Tags: