Jakarta (ANTARA News) - Adakah bahagia seperti layaknya kantong ajaib milik Doraemon? Jawabnya, keriangan khas bocah yang tidak sungkan menertawakan diri sendiri. Bahagia di mata kantong kehidupan meletak antara menertawakan dan ditertawakan.
Bahagia dan tawa menyosok dalam Mary Poppins Film musikal tahun 1964 produksi Disney.
Film itu mengisahkan lakon seorang nanny (Pengasuh) yang bekerja pada seorang Bankir yang hidupnya kurang bahagia dan berhasil mengubahnya menjadi kebahagiaan. Film itu diputar pada hari kedua acara pemutaran film musikal Bentara Budaya Jakarta pada Selasa (23/3).
Adalah George Banks (David Tomlinson) seorang bankir yang memiliki dua orang anak, Jane Banks (Karen Dotrice) dan Michael Banks (Matthew Garber) yang diasuh oleh seorang Nanny bernama Katie Nanna (Elsa Lanchester) yang mengundurkan diri setelah lelah menghadapi kenakalan dua anak Banks yang tidak patuh padanya karena lari mengejar layang layang mereka yang putus.
Ketika ayah Jane dan Michael pulang bekerja dari Bank, istri Banks (Glynis Johns) menemukan anak-anak mereka hilang dan memberitahukan pada suaminya tetapi tiba-tiba datang seorang polisi yang menyambangi rumah Banks sambil membawa kedua anak tersebut yang mendapatkan layang layangnya kembali dalam keadaan rusak.
Jane dan Michael lalu meminta pada ayahnya untuk memperbaiki layang-layang rusak tersebut, tapi Banks menolaknya dan malah membuka lowongan kerja untuk mencari pengasuh baru untuk mereka.
Setelah hengkangnya pengasuh terdahulu Katie Nanna, Jane dan Michael kemudian membuat iklan untuk lowongan Nanny tersebut yang meminta pada ayahnya agar pengasuhnya kelak menyenangkan, baik hati.
Mereka tampil sebagai orang yang punya perhatian tapi kemudian Ayah mereka malah merobek kertas itu dan membuangnya ke perapian di rumahnya. Tanpa disadari kertas-kertas iklan itu berterbangan tertiup angin melewati cerobong asap dan tersebar ke penjuru kota.
Keesokan harinya terlihat ramainya antrian calon Nanny didepan rumah keluarga banks akibat dari iklan yang terbang lewat perapian.
Dan tiba tiba angin kencang menerbangkan barisan antrian kandidat nanny tersebut ke angkasa lalu di kejauhan Jane dan Michael melihat sosok seorang wanita yang terbang mendekati rumahnya dengan payung dan sebuah carpetbag yang kemudian dikenal dengan nama Mary poppins.
Saat Marry Poppins diinterview oleh George Banks, Jane dan Michael merasa bahwa ia merupakan orang yang cocok untuk menjadi nanny baru di keluarga tersebut, dan setelah percakapan yang alot akhirnya mary poppins memutuskan untuk bekerja sendiri di keluarga itu.
Suasana hening di Bentara budaya tiba tiba berubah menjadi gelak tawa ketika adegan Mary Poppins membongkar carpet bag di hadapan Jane dan Michael yang terheran heran mengapa tas tersebut bisa mengeluarkan perabotan seperti tiang gantungan topi, cermin, vas bunga serta lampu, ini mirip dengan kantong ajaib Doraemon kata seorang penonton sambil tertawa.
Film ini merupakan cerita fiksi yang menggabungkan unsur tarian, musik dan percampuran antara suguhan film sungguhan dan tampilan kartun yang masing masing saling berinterakasi.
Laksana cerita dongeng adegan film Mary Poppins banyak mengundang keriangan dan terkesan seperti berada di alam mimpi, sebut saja adegan ketika marry poppins bersama Jane dan Michael serta Bert (Dick van Dyke) melompat kedalam sebuah lukisan dan seolah berada di dunia kartun mereka berempat melakukan interaksi dengan objek lukisan itu yang tampil dengan unsur kartun dan seakan akan berada dalam dunia yang lain.
Hingga suatu ketika George banks memaksakan kehendaknya pada Jane dan Michael untuk membuka rekening di bank tempatnya bekerja.
Michael sebenarnya ingin menggunakkan uangnya untuk membeli makanan burung tapi Banks tetap memaksa Michael untuk menabungkan uangnya di bank tersebut. Michael yang merasa diatur ayahnya menolak lalu tiba tiba datang Mr. Dawes pemilik tertua dari bank tempat ayahnya michael bekerja.
Mr.Dawes berusaha meyakinkan Michael jika menabung dibanknya ia bisa kaya namun michael tetap menolaknya dan tak yakin dengan ucapan orang tua itu dan teringat saran Mary Poppins dalam mimpi agar memberi makan burung saja, lalu setelah didesak dan didesak akhirnya Dawes berhasil merebut uang dari tangan Michael.
Selanjutnya, ia berteriak meminta uangnya dikembalikan tapi teriakan michael itu mengundang perhatian para nasabah bank yang berkata "uang kita tak akan dikembalikan jika menabung di bank ini."
Dan terjadilah kekacauan dimana para nasabah berlomba mengambil uangnya di bank itu, yang berujung pada terancamnya karir ayah Michael di bank itu.
Setelah kejadian itu banks dipanggil oleh Dawes guna mempertanggungjawabkan hal tersebut, Banks awalnya datang dengan kekecewaan namun setelah ia rela melepas jabatannya di bank tersebut dan mencoba menghibur mr dawes dengan ocehan anak anaknya yang diajarkan Mary Poppins yaitu "Supercalifragilistic expialidocious" Dawes berpikir dan dengan tersengal-sengal ia tertawa sambil melayang ke udara.
George yang pulang dengan perubahan sikap yang ramah membuat anak anaknya senang, ia sadar penyebab selama ini adalah karena ia terlalu sibuk dan tidak memiliki waktu untuk keluarganya
Ia memanggil anak anaknya untuk bermain layang layang di taman, tanpa disadariia bertemu dengan anak Dawes yang mengabarkan bahwa ceritanya tentang "Supercalifragilistic expialidocious" membuat ayahnya tertawa sambil melayang di udara hingga wafat, dan berpesan bahwa Banks bisa memimpin bank itu.(yud/A024)
Sepotong Bahagia dan Tawa dari Mary Poppins
24 Maret 2010 09:53 WIB
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010
Tags: