Balap Sepeda
Kemenpora hanya akui pengurus PB ISSI yang diketuai Raja Sapta
Foto arsip: Ketua umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Seluruh Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari (kedua kanan) didampingi wakil ketua Andhika Anindyaguna Hermanto (kanan), Sekjen Paramanugraha (kedua kiri) atlet Timnas Balap Sepeda Indonesia untuk SEA Games 2019 Tiara Andini (kiri) menyampaikan sambutan disela-sela pelepasan di Jakarta, Selasa (26/11/2019). Cabang olahraga balap sepeda menargetkan meraih tiga emas, satu perak dan satu perunggu pada SEA Games 2019 ke-30 yang akan berlangsung di Filipina. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
“Kami tidak melihat kekosongan kepemimpinan di PB ISSI. Real-nya cabor dikoordinasikan dengan KONI Pusat. Pengakuan legalitas itu di KONI, tapi belum ada laporan dari KONI ke kami. PB ISSI saat ini baik-baik saja,” kata Chandra dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Senin.
Lagi pula, PB ISSI juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait bantuan dana pelatnas Olimpiade Tokyo dengan Kemenpora pada Februari lalu. Pelatnas balap sepeda hingga kini pun masih berjalan menggunakan anggaran APBN.
Baca juga: KONI Pusat minta PB ISSI laksanakan Munaslub untuk pilih ketua baru
Dengan demikian, meski Forum Pengprov ISSI sudah menggelar Munaslub di Jakarta pada Sabtu (17/10), dan menetapkan Tatang Sulaiman sebagai ketua barunya, Chandra menegaskan bahwa yang sah dan diakui Kemenpora tetap ISSI di bawah kepemimpinan Raja Sapta Oktohari.
“Selama ini, pengurus ISSI masih melakoni pengelolaan terhadap pelatnas. Kami sudah lakukan MoU dengan Ketua Umum PB ISSI, belum lama ini kami juga panggil pengurusnya terkait laporan pelatnas. Saat ini kepengurusan ISSI yang resmi dan diakui Kemenpora yang ketuanya Raja Sapta Oktohari," katanya.
Munaslub ISSI oleh Forum Pengrpov digelar sebagai tindak lanjut deklarasi mosi tidak percaya terhadap kepengurusan PB ISSI di bawah pimpinan Raja Sapta Oktohari di Bandung pada 27 Juni lalu.
Forum tersebut menyebut telah terjadi kekosongan kepemimpinan di PB ISSI selama 11 bulan terakhir. Raja Sapta Oktohari dinilai seharusnya lengser dari jabatan Ketua Umum ISSI apalagi dia juga telah menjabat sebagai Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Sesuai AD/ART KOI, pemimpin tidak boleh merangkap jabatan sebagai ketua umum organisasi cabang olahraga lain.
Baca juga: Pramono Anung angkat bicara soal Munaslub ISSI versi Forum Pengprov
Raja Sapta Oktohari resmi menjadi Ketua Umum PB ISSI periode 2015-2019. Kemudian ia kembali terpilih secara aklamasi pada Munas PB ISSI XVIII di Bandung, Jawa Barat, 26-28 Juli 2019.
Selama menjabat, pria yang akrab disapa Okto itu berhasil mengembalikan kejayaan balap sepeda Indonesia lewat torehan dua medali emas di Asian Games 2018 setelah puasa selama 56 tahun. Indonesia kini juga memiliki velodrome terbaik se-Asia.
Tak hanya itu, Okto juga saat ini dipercaya menjabat sebagai Wakil Presiden ACC (Asia Cycling Confederation). Ia juga menjadi orang Indonesia pertama yang mendapatkan jabatan sebagai Komisi Cycling for All di UCI (Federasi Balap Sepeda Dunia).
Sementara itu, Musyawarah Nasional (Munas) dengan agenda pemilihan Ketua Umum baru ISSI baru akan digelar pertengahan Januari 2021, mengingat tak memungkinkan dilangsungkan tahun ini karena masih ada ancaman pandemi COVID-19.
Baca juga: Raja Sapta yakin tak ada aturan yang dilanggar soal rangkap jabatan
Baca juga: PB ISSI adakan gowes 2020 KM Jakarta-Papua
Baca juga: ISSI lobi Menpora untuk bantu balap sepeda tampil di PON Papua
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020