Kupang (ANTARA) - Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) menyatakan pembangunan gedung pusat komando atau Command Center untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai daerah "Safe City" bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah itu baru akan siap pada 2021.

"Gedungnya baru siap pada 2021. Saat ini kami pinjam pakai lokasi visitor center Balai Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo," kata Direktur BOPLBF Shana Fatina kepada ANTARA saat dihubungi dari Kupang, Senin.

Lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa Command Center sendiri adalah semua sistem kontrol yang saling terintegrasi dengan menyajikan data dan informasi digital guna mendukung pengambilan keputusan dalam penanganan protokol Cleanliness, Health, Safety, Environment ( CHSE).

Keberadaan Command Center sangat penting di Labuan Bajo, karena kota itu merupakan destinasi super premium perlu menjamin keamanan dan keselamatan pengunjungnya.

Disamping itu secara geografis kawasan taman nasional (TN) Komodo yang luas dan mayoritas perairan sehingga membutuhkan persiapan fasilitas pendukung jika terjadi kejadian atau peristiwa yang mengganggu aktivitas berwisata.

Ia mengatakan bahwa kantor pusat Command Center itu saat ini masih dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang lokasinya ada di Dermaga Nusantara.

"Walaupun kantornya sedang dibangun fungsi dari Command Center ini akan mulai kita uji coba pada November nanti bersamaan dengan simulasi penyelamatan dan keamanan lintas instansi di Labuan Bajo," tambah dia.

Ia menjelaskan bahwa dengan adanya Command Center itu nantinya program Electronic Securing Integrated System (ESIS) yang digagas oleh Polres Manggarai Barat akan terkoneksi sebagian dengan sistem Command Center.

"Nah nanti ESIS yang pernah kita bicarakan itu sebagiannya akan terkoneksi dengan sistem kita. Karena sesuai tupoksi masing-masing," tambah Shana.

Shana juga mengatakan bahwa pihaknya menginginkan Labuan Bajo benar-benar menjadi kota yang aman dan berkelanjutan, sehingga kedepanya memang handal dan paten keamanannya.

"Untuk itu diperlukan kolaborasi dan komitmen semua pihak, sehingga bisa berjalan dengan baik. Saya mohon dukungannya," tambah dia.

Baca juga: DPR RI: Labuan Bajo harus terintegrasi dengan wisata lain di Flores
Baca juga: Labuan Bajo dipersiapkan jadi kiblat ekonomi kreatif Indonesia Timur