Jakarta (ANTARA News) - Nestle akan tetap bekerja sama dengan komunitas kelapa sawit Indonesia dan membeli minyak sawit untuk kebutuhan meski mendapat desakan dari sebuah LSM untuk tidak membeli dari salah satu produsen terkemuka nasional.
"Meskipun kami telah mengganti PT Sinar Mas sebagai pemasok minyak kelapa sawit, kami tetap bekerja sama dengan komunitas sawit dan membeli untuk kebutuhan mendatang," kata Kepala Humas Nestle Indonesia Brata T. Hardjosubroto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Pernyataan tersebut dikemukakan menanggapi permintaan Greenpeace agar Nestle menghentikan pembelian minyak sawit asal PT Sinar Mas karena diketahui melakukan pengrusakan hutan sehingga menggiring orangutan menuju kepunahan dan memperparah perubahan iklim.
Saat ini, katanya, pihaknya masih menunggu hasil investigasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) terhadap sejumlah tuduhan dan laporan verifikasi pihak ketiga yang ditunjuk oleh PT Sinar Mas, yang diharapkan selesai semester kedua 2010.
Nestle meyatakan rasa prihatin atas adanya ancaman serius terhadap kelestarian lingkungan hutan tropis dan lahan gambut di Asia Tenggara yang disebabkan penggundulan hutan untuk perkebunan sawit yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan.
Dikatakan Brata, Nestle telah berasosiasi dengan RSPO untuk mempromosikan pengambangan dan pemanfaatan minyak kelapa sawit yang berkesinambungan.
"Untuk itu perusahaan menggalang komitmen bersama-sama menghentikan ancaman terhadap kelestarian lingkungan yang disebabkan oleh perkebunan kelapa sawit di Asia Tenggara," katanya.
Dengan komitmen tersebut perusahaan melakukan sejumlah langkah nyata untuk mendesak para pemasok agar memastikan bahwa perusahaan tidak membeliu minyak kelapa sawit yang berasal dari perkebunan yang merusak hutan.
Di Indonesia, perusahaan selama ini telah membeli 4.000 ton minyak sawit per tahun dari PT Sinar Mas, yang nilainya sebesar 0,2 persen dari keseluruhan penjualan tersebut per tahun.
Kode Etik Pemasok Nestle telah mengatur sejumlah standar minimum yang tidak bisa ditawar dan harus dihormati serta ditaati para pemasok dalam bisnis.
"Kode etik itu tersebut mencakup standar pembangunan bekelanjutan dan kelestarian lingkungan," kata Brata.
Nestle Indonesia telah beroperasi di Indonesia sejak 1971 dan kini mengoperasikan tiga pabrik dengan mempekerjakan 2.500 karyawan.
Dalam tiga tahun terakhir perusahaan telah melakukan investasi sebesar 140 juta dolar AS atau sekitar Rp1,3 triliun dan saat ini mendapat pasokan susu segar dan bijih kopi dari sekitar 35.000 petani Indonesia.(A025/A023)
Nestle Tetap Bekerja Sama Dengan Komunitas Sawit
23 Maret 2010 15:57 WIB
Nestle (ANTARA/Ardika)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Tags: