Sam Smith berbagi cerita tentang masalah kesehatan mental
19 Oktober 2020 10:33 WIB
Dokumentasi - Penyanyi Sam Smith berpose saat tiba di GQ Men Of The Year Awards 2019 di London, Inggris, pada Selasa (3/9/2019). ANTARA/REUTERS/Henry Nicholls/am.
Jakarta (ANTARA) - Sam Smith berbicara tentang masalah kesehatan mental, serangan panik, kecemasan dan depresi yang dialaminya hingga membuat terpukul.
Dalam sebuah wawancara bersama Zane Lowe yang dirilis di Apple Music, Minggu (18/10), Smith mengaku selalu merasa sedih dan sulit mengatasi masalah kesehatan mental.
"Saya selalu sedih, tetapi untuk pertama kalinya saya benar-benar mengalami masalah kesehatan mental, seperti serangan panik, kecemasan, dan depresi," kata pelantun "Stay with Me" itu.
"Itu benar-benar memukul saya dengan keras. Saya pikir itu adalah PTSD (gangguan stres pasca-trauma) mungkin dari sebelumnya," ujar Smith melanjutkan.
Saat mengingat masa-masa depresi, Smith mengatakan pernah merasa jika penyakitnya sudah tidak tertolong lagi, namun kini dia mengaku telah sembuh.
"Tapi itu waktu yang sulit, sangat sulit," kata Smith.
Smith mengatakan masalah depresi, serangan panik dan kecemasan selalu muncul setelah selesai tampil di hadapan penonton. Menurutnya hal ini terjadi lantaran terdapat perbedaan adrenalin yang tinggi di panggung dan suasana hening di ruang ganti.
Selain itu, kecemasan juga kerap muncul saat Smith merencanakan sebuah tur. Ketika hal tersebut terjadi, biasanya Smith akan merasakan energi yang berbeda.
"Adrenalin tinggi yang Anda rasakan saat berada di atas panggung, lalu saat Anda turun merasakan keheningan di ruang ganti benar-benar terasa perbedaannya dan sangat keras," ujar penyanyi berusia 28 tahun itu.
"Aku butuh waktu enam hingga tujuh tahun untuk benar-benar memikirkan apa yang kubutuhkan untuk membuatnya menjadi lebih baik," lanjut Smith.
Baca juga: Stigma negatif pengaruhi masa depan orang dengan gangguan jiwa
Baca juga: Bappenas targetkan tingkatkan kesehatan mental di Indonesia
Baca juga: Jumlah konsultasi ke psikolog di telemedis melonjak saat pandemi
Dalam sebuah wawancara bersama Zane Lowe yang dirilis di Apple Music, Minggu (18/10), Smith mengaku selalu merasa sedih dan sulit mengatasi masalah kesehatan mental.
"Saya selalu sedih, tetapi untuk pertama kalinya saya benar-benar mengalami masalah kesehatan mental, seperti serangan panik, kecemasan, dan depresi," kata pelantun "Stay with Me" itu.
"Itu benar-benar memukul saya dengan keras. Saya pikir itu adalah PTSD (gangguan stres pasca-trauma) mungkin dari sebelumnya," ujar Smith melanjutkan.
Saat mengingat masa-masa depresi, Smith mengatakan pernah merasa jika penyakitnya sudah tidak tertolong lagi, namun kini dia mengaku telah sembuh.
"Tapi itu waktu yang sulit, sangat sulit," kata Smith.
Smith mengatakan masalah depresi, serangan panik dan kecemasan selalu muncul setelah selesai tampil di hadapan penonton. Menurutnya hal ini terjadi lantaran terdapat perbedaan adrenalin yang tinggi di panggung dan suasana hening di ruang ganti.
Selain itu, kecemasan juga kerap muncul saat Smith merencanakan sebuah tur. Ketika hal tersebut terjadi, biasanya Smith akan merasakan energi yang berbeda.
"Adrenalin tinggi yang Anda rasakan saat berada di atas panggung, lalu saat Anda turun merasakan keheningan di ruang ganti benar-benar terasa perbedaannya dan sangat keras," ujar penyanyi berusia 28 tahun itu.
"Aku butuh waktu enam hingga tujuh tahun untuk benar-benar memikirkan apa yang kubutuhkan untuk membuatnya menjadi lebih baik," lanjut Smith.
Baca juga: Stigma negatif pengaruhi masa depan orang dengan gangguan jiwa
Baca juga: Bappenas targetkan tingkatkan kesehatan mental di Indonesia
Baca juga: Jumlah konsultasi ke psikolog di telemedis melonjak saat pandemi
Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
Tags: