Basarnas Gorontalo evakuasi tujuh nelayan di Laut Sulawesi
18 Oktober 2020 22:28 WIB
Tim Basarnas Gorontalo saat akan mengevakuasi tujuh nelayan dari perahu bagan di perairan Laut Sulawesi, Kecamatan Monano, Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo. ANTARA/HO
Gorontalo (ANTARA) - Basarnas Gorontalo mengevakuasi tujuh nelayan dari perahu bagan yang mengalami mati mesin di perairan Laut Sulawesi, tepatnya di Kecamatan Monano, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
Kepala Basarnas Gorontalo I Made Junetra di Gorontalo, Minggu, mengatakan sebelumnya terjadi badai di perairan tersebut yang mengakibatkan sejumlah kapal nelayan berlindung di pulau terdekat.
Baca juga: Basarnas evakuasi korban banjir Bone Bolango
"Namun ada perahu bagan yang tidak sempat berlindung dan terjebak badai," ujarnya.
Melihat kondisi yang semakin memburuk, pemilik bagan melaporkan hal itu kepada petugas dan diterima langsung oleh Kapten KN SAR Samba.
"Menerima laporan itu, tim Basarnas Gorontalo segera menerjunkan tim ke lokasi kejadian, dan menemukan para korban dalam kondisi terombang-ambing di atas bagan," ungkapnya.
Baca juga: Basarnas Gorontalo siaga khusus angkutan Lebaran
Baca juga: SAR Gorontalo kirim tim pertolongan longsor tambang Bolmong
Namun kata I Made, awalnya para nelayan tersebut enggan dievakuasi, namun setelah dilakukan negosiasi, akhirnya para korban bersedia.
"Memang betul telah terjadi kondisi membahayakan manusia di perairan Laut Sulawesi bagian utara. Awalnya mereka enggan untuk di evakuasi ke RIB, oleh sebab itu tim segera melakukan negosiasi dengan para korban mengingat cuaca yang semakin memburuk," katanya.
Baca juga: SAR temukan warga tenggelam di dermaga Pelabuhan Anggrek sudah meninggal
Baca juga: BNPB serahkan bantuan penanganan COVID-19 di Gorontalo
Kepala Basarnas Gorontalo I Made Junetra di Gorontalo, Minggu, mengatakan sebelumnya terjadi badai di perairan tersebut yang mengakibatkan sejumlah kapal nelayan berlindung di pulau terdekat.
Baca juga: Basarnas evakuasi korban banjir Bone Bolango
"Namun ada perahu bagan yang tidak sempat berlindung dan terjebak badai," ujarnya.
Melihat kondisi yang semakin memburuk, pemilik bagan melaporkan hal itu kepada petugas dan diterima langsung oleh Kapten KN SAR Samba.
"Menerima laporan itu, tim Basarnas Gorontalo segera menerjunkan tim ke lokasi kejadian, dan menemukan para korban dalam kondisi terombang-ambing di atas bagan," ungkapnya.
Baca juga: Basarnas Gorontalo siaga khusus angkutan Lebaran
Baca juga: SAR Gorontalo kirim tim pertolongan longsor tambang Bolmong
Namun kata I Made, awalnya para nelayan tersebut enggan dievakuasi, namun setelah dilakukan negosiasi, akhirnya para korban bersedia.
"Memang betul telah terjadi kondisi membahayakan manusia di perairan Laut Sulawesi bagian utara. Awalnya mereka enggan untuk di evakuasi ke RIB, oleh sebab itu tim segera melakukan negosiasi dengan para korban mengingat cuaca yang semakin memburuk," katanya.
Baca juga: SAR temukan warga tenggelam di dermaga Pelabuhan Anggrek sudah meninggal
Baca juga: BNPB serahkan bantuan penanganan COVID-19 di Gorontalo
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: