Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati mengatakan relief bersejarah berusia lebih dari setengah abad di gedung Sarinah, Jakarta, akan dipamerkan sebagai salah satu ikon budaya saat pembukaan kembali pusat perbelanjaan tersebut pada Agustus 2021.

Pemugaran gedung pusat perbelanjaan Sarinah,yang berlokasi di Jalan MH Thamrin, Jakarta, telah dimulai sejak Agustus 2020, bertepatan dengan Peringatan HUT Ke-58 Sarinah. Renovasi gedung ditargetkan dapat selesai pada Agustus 2021.

"Relief tersebut memang ada, namun informasi detail tentang ini belum dapat kami publish, karena akan menjadi salah satu ikon kejutan yang akan kami tampilkan saat grand opening Agustus tahun depan," kata Fetty kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Direnovasi, Gedung Sarinah ditargetkan rampung Agustus 2021

Fetty menjelaskan bahwa penempatan relief tersebut akan diletakkan di tempat aslinya.

Berdasarkan foto yang diperoleh ANTARA, relief tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia dan mata pencahariannya.

Pada satu sisi, relief itu bergambar perempuan berkain kemben dengan bahu terbuka, sambil membawa kendi. Sementara sisi lainnya, relief berbentuk petani menggunakan topi caping.

Pemugaran gedung Sarinah dimulai sejak keluarnya rekomendasi Tim Sidang Pemugaran Cagar Budaya provinsi DKI Jakarta pada awal Juni lalu.

Fetty pun memastikan pemugaran gedung berjalan sesuai rencana dan rampung sesuai target pada Agustus 2021.


Sejarah Sarinah

Sarinah sebagai pusat perbelanjaan modern pertama di Indonesia, bahkan Asia Tenggara dibangun pada 1962 dan beroperasi empat tahun kemudian, 1966.

Nama Sarinah diabadikan dari nama pengasuh setia Proklamator RI Soekarno yang memiliki bakat menyulam dan mewakili jutaan rakyat Indonesia yang terampil dalam industri kreatif rumahan.

Pendirian Gedung Sarinah sebagai toko ritel modern pertama dilandasi atas semangat kebangsaan dan kepedulian Bung Karno terhadap industri rumahan.

Pembangunan Sarinah di pusat kota Jakarta, yang bersamaan dengan pembangunan ikonik lainnya seperti Gedung Gelora Bung Karno (GBK), Simpang Semanggi, dan Tugu Monas, manfaatnya terus dirasakan hingga kini.

Renovasi Gedung Sarinah bukan hanya sekadar pembaruan dan penyegaran, namun juga sebuah perwujudan sejarah perdagangan ritel Indonesia yang lahir dari cita-cita luhur para pendiri bangsa ini.

Filosofi Soekarno sangat mendalam. Ia bercermin dari pengasuhnya. "Sarinah telah mengajari saya, mendidik saya untuk mengerti bahwa segala sesuatu di negeri ini tergantung rakyat kecil," kata Bung Karno.

Baca juga: Dirut Sarinah sebut konsep mal tidak akan saingi Grand Indonesia
Baca juga: Erick Thohir: Sarinah difokuskan pasarkan produk UMKM Indonesia