Jakarta (ANTARA News) - Pjs Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan, hingga saat ini belum ada kepentingan untuk mengubah BI Rate sebesar 6,5 persen.

"Belum ada kepentingan kita untuk me-review BI Rate," ujarnya saat ditemui usai rapat koordinasi di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin.

Darmin menambahkan BI saat ini tidak perlu meniru seperti yang terjadi di negara lain, ikut mengubah suku bunga, seperti di India.

"Kalau suku bunga kita tidak perlu meniru negara lain. Kita punya pertimbangan sendiri, keadaan kita sendiri," ujarnya.

Menurut dia, hal itu terjadi, karena hingga saat ini target inflasi masih tetap terjaga karena inflasi pada Januari-Februari yang rendah dengan kemungkinan Maret akan terjadi deflasi.

"Inflasi untuk tahun ini kita perkirakan tetap masih dalam track yang kita perhitungkan. Kalaupun ada inflasi, itu rendah sekali, cuma kita melihat kuartal satu itu cukup rendah, meskipun Januari lalu memang agak tinggi dari biasanya," ujarnya.

Sementara Menko Perekonomian Hatta Rajasa menghimbau sektor perbankan untuk bisa melakukan efisiensi agar dapat menurunkan suku bunga.

"Kita harapkan paling tidak 20 persen untuk betul-betul mendorong sektor riil, tapi itu menyangkut dan tergantung otoritas BI," ujarnya.
(S034/B010)